KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi membidik kontrak baru dari tender proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dua emiten BUMN yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan, pihaknya masih berminat mengikuti tender proyek IKN. Saat ini, Waskita telah meraih kontrak IKN. Diantaranya, beberapa tender seperti proyek tol, jalan lintas sepaku, gedung sekretariat negara, dan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL). "Waskita tetap berminat (mengikuti tender proyek IKN)," ujar Novianto saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/1).
Senada, Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) (ADHI) Farid Budiyanto mengatakan, pihaknya juga berminat mengikuti tender proyek IKN. Seperti diketahui, beberapa proyek IKN yang diperoleh Adhi Karya diantaranya, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang. Lalu, rumah menteri di IKN dan hunian pekerja konstruksi.
Baca Juga: Kementerian PUPR : Jalan Utama di IKN Bisa Didarati Pesawat Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menuturkan, pihaknya tengah membahas usulan tambahan anggaran untuk pembangunan rumah dinas aparatur sipil negara (ASN) di IKN. Usulan tersebut disampaikan Kementerian PUPR kepada Kementerian Keuangan. Adapun usulan anggaran pembangunan rumah dinas ASN mencapai Rp 9,4 triliun. "Sedang dibahas," ujar Isa. Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga menyampaikan, terdapat 34 paket pekerjaan pembangunan IKN. Dari jumlah tersebut, 29 paket pekerjaan telah dilakukan penandatanganan kontrak. Lalu, 5 paket pekerjaan masih dalam proses pelelangan. “29 paket kontrak yang contracted sampai dengan kemarin sudah sekitar hampir Rp 25 triliun,” ujar Danis di Kalimantan Timur, Sabtu (14/1). Pada tahap awal akan ada sekitar 17.000 ASN yang datang secara bertahap ke IKN. Nantinya, ASN tersebut akan mendapatkan rumah dinas berbentuk apartemen. Danis menyebut apartemen tersebut akan terdiri dari 47 tower. Setiap tower rencananya akan setinggi 12 lantai. "Usulan 47 tower senilai Rp 9,4 triliun," ujar Danis. Danis menjelaskan, 47 tower apartemen terdiri dari 31 tower untuk ASN di west residence, 9 tower untuk Paspampres, 4 tower untuk Polri, dan 3 tower BIN. "Ini yang mungkin nanti kita siapkan APBN, jadi kurang lebih 47 tower," ucap Danis.
Sebagai informasi, 5 proyek IKN yang rencananya akan ditender antara lain, Drainase Utama DAS Sanggai 1B (pagu anggaran Rp 502 miliar), Gedung dan Kawasan Masjid (pagu anggaran Rp 897,16 miliar). Kemudian, Gedung Paviliun Presiden (pagu anggaran Rp 1,08 triliun), Gedung Edukasi dan Kantor Staf Khusus Presiden (pagu anggaran Rp 714,09 miliar), dan Gedung Wisma Negara, Mess Paspampres, dan Pos Jaga (pagu anggaran Rp 584,69 miliar).
Baca Juga: Hingga Pertengahan Januari, Pemerintah Telah Kontrak 29 Proyek di IKN Nusantara Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat