KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett memiliki metode sederhana untuk memutuskan membeli saham perusahaan baru atau tidak. Banyak perusahaan yang mengumumkan IPO, tapi bingung untuk memutuskan akan membeli sahamnya atau tidak. Apakah membeli saham di perusahaan publik yang baru adalah ide terbaik? Kalau itu masalahnya, Warren Buffet punya cara jitu. CEO Berkshire Hathaway itu tidak memiliki metode rumit untuk memilih apa yang akan dibeli. Ia membuat segalanya sederhana dengan mengikuti beberapa pedoman.
"Fundamental tidak akan berubah," kata Buffett, "Anda tidak akan menemukan sesuatu yang baru tentang investasi dalam 50 atau 100 tahun ke depan."
Baca Juga: Nasihat terbaik Warren Buffet untuk investor saham ritel Berikut adalah dua cara Warren Buffett memutuskan bisnis yang layak berinvestasi. 1. Perusahaan memiliki nilai jangka panjang Warren Buffett hanya mencari bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif puluhan tahun ke depan, tidak hanya untuk saat ini. "Tidak ada yang membeli lahan pertanian yang hanya berdasarkan apakah akan turun hujan tahun depan," katanya di
Squawk Box CNBC pada 2018. "Mereka membelinya karena berpikir itu adalah investasi yang baik selama 10 atau 20 tahun." Contohnya, Buffett membeli See's Candies dengan mitra bisnis lama, Charlie Munger, pada 1972; dan menghabiskan lebih dari US$ 1 miliar untuk saham Coca-Cola pada 1988. Keduanya ternyata merupakan pilihan yang bagus yang masih ia miliki hingga sekarang.
"Kumpulkan portofolio perusahaan yang pendapatan agregatnya bergerak ke atas selama bertahun-tahun, dan begitu juga dengan nilai pasar portofolio," tulis Buffett dalam suratnya tahun 1996 kepada para pemegang saham. "Jika Anda tidak ingin memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit."
Baca Juga: Duh, betapa hematnya Warren Buffett 2. Dia memahami bagaimana bisnis berjalan.........
Editor: Tri Adi