JAKARTA. Ultimatum Bursa Efek Indonesia (BEI) agar para emiten eks Bursa Efek Surabaya (BES) menambah saham publik tampaknya belum membuahkan hasil maksimal. Hingga kini, baru dua emiten yang berniat menambah jumlah kepemilikan saham publik. Dua emiten itu adalah PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP). Keduanya akan menambah saham publik dengan cara berbeda. Bank Agro, misalnya, memilih menjual saham baru lewat penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED). Menurut Sekretaris Perusahaan AGRO Hirawan Nur Kustono, rights issue AGRO itu merupakan permintaan Bank Indonesia (BI) untuk mengantisipasi perkembangan perbankan ke depan. "Bursa juga menginginkan rights issue itu dapat meningkatkan free float," ujarnya, kemarin (26/10).
Dua Emiten Akan Tambah Saham Publik
JAKARTA. Ultimatum Bursa Efek Indonesia (BEI) agar para emiten eks Bursa Efek Surabaya (BES) menambah saham publik tampaknya belum membuahkan hasil maksimal. Hingga kini, baru dua emiten yang berniat menambah jumlah kepemilikan saham publik. Dua emiten itu adalah PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP). Keduanya akan menambah saham publik dengan cara berbeda. Bank Agro, misalnya, memilih menjual saham baru lewat penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED). Menurut Sekretaris Perusahaan AGRO Hirawan Nur Kustono, rights issue AGRO itu merupakan permintaan Bank Indonesia (BI) untuk mengantisipasi perkembangan perbankan ke depan. "Bursa juga menginginkan rights issue itu dapat meningkatkan free float," ujarnya, kemarin (26/10).