KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil mengeluhkan kenaikan biaya bahan baku sebesar 13% lantaran ada tambahan biaya akibat dumping sehingga harga bahan baku menjadi mahal. Meski begitu, kenaikan harga bahan baku ini ternyata tak dirasakan oleh semua pebisnis tekstil. Iwan Setiawan Lukminto, Chief Executive Officer PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengatakan imbas ini banyak dirasakan oleh perusahaan yang membeli bahan baku lokal dan menjualnya di pasar ekspor maupun yang menjual di pasar domestik. "Ini tidak benar dan menjadi penghambat tekstil ekspor Indonesia dan harus dibatalkan, meskipun begitu kenaikan harga bahan baku ini tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap SRIL," kata Iwan, Jumat (25/7).
Dua emiten tekstil ini tak tersengat efek kenaikan harga bahan baku
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil mengeluhkan kenaikan biaya bahan baku sebesar 13% lantaran ada tambahan biaya akibat dumping sehingga harga bahan baku menjadi mahal. Meski begitu, kenaikan harga bahan baku ini ternyata tak dirasakan oleh semua pebisnis tekstil. Iwan Setiawan Lukminto, Chief Executive Officer PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengatakan imbas ini banyak dirasakan oleh perusahaan yang membeli bahan baku lokal dan menjualnya di pasar ekspor maupun yang menjual di pasar domestik. "Ini tidak benar dan menjadi penghambat tekstil ekspor Indonesia dan harus dibatalkan, meskipun begitu kenaikan harga bahan baku ini tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap SRIL," kata Iwan, Jumat (25/7).