Dua hari berturut-turut China terbang di sekitar zona pertahanan Taiwan



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Angkatan udara Taiwan mempersiapkan kekuatan militernya usai belasan pesawat tempur dan pembom milik China melakukan latihan di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan yang berada di Laut China Selatan yang menjadi sengketa di antara kedua negara tersebut. 

Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah China, telah melakukan misi udara berulang kali di sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar di dekat Kepulauan Pratas.

Setelah sembilan pesawat angkatan udara China terbang di dekat Kepulauan Pratas pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, pihaknya melacak 11 pesawat pada hari Sabtu (20/2). 


Dari 11 pesawat yang dilacak tersebut, delapan merupakan jet tempur dan dua lainnya adalah pesawat pembom H-6 berkemampuan nuklir. Selain itu, ada juga \sebuah pesawat anti-kapal selam, yang berada di dekat pulau-pulau itu.

Dikatakan pasukan angkatan laut China juga terlibat tetapi tidak memberikan rincian.

Angkatan udara Taiwan memperingatkan pesawat China untuk pergi dan mengerahkan sistem rudal untuk memantau aktivitas tersebut, kata Kementerian Pertahanan Taiwan. 

Baca Juga: AS ingatkan China jangan pakai kekuatan senjata di Laut China Selatan

China belum berkomentar tentang aktivitas dua hari terakhir yang dilakukan di wilayah Laut China Selatan tersebut. Sebelumnya dikatakan manuver semacam itu merupakan tanggapan terhadap "kolusi" antara Taipei dan Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional utama Taiwan, dan untuk menjaga kedaulatan China.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada hari Sabtu mengulangi seruan kepada Beijing "untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan". 

AS pun menambahkan sebaliknya China mulai terlibat dalam dialog yang berarti dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis.

Kepulauan Pratas terletak di bagian atas Laut China Selatan dan juga diklaim oleh Negeri Tirai Bambu tersebut.

Pesawat China terbang di sudut barat daya zona pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari, meskipun aktivitas skala besar terakhir seperti itu terjadi pada 24 Januari ketika 12 pejuang China terlibat.

Taiwan pada hari Jumat meluncurkan perombakan pejabat keamanan senior, termasuk penunjukan menteri pertahanan baru yang terlatih AS, untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen dalam menghadapi apa yang dilihatnya sebagai ancaman China yang meningkat.

Selanjutnya: Taiwan ganti menteri pertahanan, tugasnya merencanakan perang asimetris lawan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari