JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan, pada dasarnya terdapat dua isu utama yang menerpa tidak hanya perekonomian Indonesia selama 2013. Kedua isu tersebut adalah isu tapering off stimulus moneter AS dan defisit transaksi berjalan. Kabar pengurangan stimulus ini secara langsung memukul perekonomian Indonesia yang dampaknya pun signifikan. "Isu eksternal adalah tapering off oleh Federal Reserve, di mana Ben Bernanke sudah menyebutkan bahwa langkah pertama tapering sudah diambil dengan 10 miliar dollar AS," kata Chatib pada konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (6/1/2014). Lebih lanjut, Chatib menjelaskan, dampak langsung pengumuman kebijakan pemangkasan stimulus oleh bank sentral AS tersebut langsung terasa. Dalam sebulan terakhir ada pressure di exchange rate, pasar saham, dan obligasi. "Kondisi dunia yang normal adalah kondisi dunia tanpa tapering off. Itu implikasinya yield akan naik, rupiah akan mengalami tekanan, stock market akan mengalami tekanan. Ini sudah mulai terjadi, tapi ternyata kelihatannya market sudah price in, sehingga tekanan rupiah bisa di Rp 12.200 itu mudah-mudahan ini berlangsung terus tidak seperti bayangan awal," ujar Chatib. Adapun isu internal yang masih menghantui perekonomian Indonesia adalah defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit). "Kita sudah bicarakan tentang (topik defisit neraca transaksi berjalan) sejak Agustus dan sudah ada langkah (menekan defisit)," kata Chatib. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dua isu terpa perekonomian Indonesia pada 2013
JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan, pada dasarnya terdapat dua isu utama yang menerpa tidak hanya perekonomian Indonesia selama 2013. Kedua isu tersebut adalah isu tapering off stimulus moneter AS dan defisit transaksi berjalan. Kabar pengurangan stimulus ini secara langsung memukul perekonomian Indonesia yang dampaknya pun signifikan. "Isu eksternal adalah tapering off oleh Federal Reserve, di mana Ben Bernanke sudah menyebutkan bahwa langkah pertama tapering sudah diambil dengan 10 miliar dollar AS," kata Chatib pada konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (6/1/2014). Lebih lanjut, Chatib menjelaskan, dampak langsung pengumuman kebijakan pemangkasan stimulus oleh bank sentral AS tersebut langsung terasa. Dalam sebulan terakhir ada pressure di exchange rate, pasar saham, dan obligasi. "Kondisi dunia yang normal adalah kondisi dunia tanpa tapering off. Itu implikasinya yield akan naik, rupiah akan mengalami tekanan, stock market akan mengalami tekanan. Ini sudah mulai terjadi, tapi ternyata kelihatannya market sudah price in, sehingga tekanan rupiah bisa di Rp 12.200 itu mudah-mudahan ini berlangsung terus tidak seperti bayangan awal," ujar Chatib. Adapun isu internal yang masih menghantui perekonomian Indonesia adalah defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit). "Kita sudah bicarakan tentang (topik defisit neraca transaksi berjalan) sejak Agustus dan sudah ada langkah (menekan defisit)," kata Chatib. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News