JAKARTA. Mata uang garuda terperosok cukup dalam. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akibat oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Di pasar spot, Rabu (12/7), rupiah turun 1,41% ke 13.799,9 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia anjlok 1,6% ke 13.758. Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, dari eksternal, rupiah tertekan devaluasi yuan. "Kebijakan People's Bank of China ini menandakan, China sangat khawatir dengan kondisi ekonomi mereka," ujar Rully. Kebijakan yang cukup drastis itu akhirnya menjadi sinyal perang nilai tukar mata uang di berbagai negara terutama Asia dengan dollar AS.
Dua isu yang mempengaruhi langkah rupiah
JAKARTA. Mata uang garuda terperosok cukup dalam. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akibat oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Di pasar spot, Rabu (12/7), rupiah turun 1,41% ke 13.799,9 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia anjlok 1,6% ke 13.758. Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, dari eksternal, rupiah tertekan devaluasi yuan. "Kebijakan People's Bank of China ini menandakan, China sangat khawatir dengan kondisi ekonomi mereka," ujar Rully. Kebijakan yang cukup drastis itu akhirnya menjadi sinyal perang nilai tukar mata uang di berbagai negara terutama Asia dengan dollar AS.