BEIRUT. Dia jurnalis TV Reuters dilaporkan hilang di Syiria sejak Sabtu malam. Berdasarkan laporan yang masuk, dua jurnalis tersebut hilang ketika mereka ingin kembali ke Libanon. Produsen TV Reuters yang berbasis di Beirut Ayat dan kameraman Ezzat Baltaji diprediksi akan tiba di Libanon pada Sabtu (26/3) pukul 14.30 waktu setempat. Pada saat itu, mereka sudah memesan taxi untuk menjemput mereka dari perbatasan. Kontak terakhir dilakukan Baltaji pada pukul 13.22 kepada rekan kerjanya di Beirut. Pada waktu itu, dia bilang, "Kami akan berangkat sekarang." Basma dan Baltaji merupakan warga negara Libanon. Mereka berangkat ke Syiria pada Kamis sore. Aksi protes massa yang dimulai sejak 10 hari lalu kian tak terbendung dan menjadi cobaan berat bagi pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al-Assad yang sudah berkuasa selama 11 tahun. Nah, kedua jurnalis itu sudah tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam. "Reuters sangat prihatin mengenai hilangnya jurnalis televisi Reuters di Syiria sejak Sabtu. Kami sudah menghubungi pemerintah Syiria dan meminta pertolongan mereka agar rekan kerja kami dapat pulang dengan selamat," jelas Reuters Editor in-Chief Stephen Adler. Pada Minggu (27/3) lalu, pemerintah Syiria mengatakan akan membantu untuk mencari dua jurnalis yang hilang itu.
Dua jurnalis TV Reuters hilang di Syiria
BEIRUT. Dia jurnalis TV Reuters dilaporkan hilang di Syiria sejak Sabtu malam. Berdasarkan laporan yang masuk, dua jurnalis tersebut hilang ketika mereka ingin kembali ke Libanon. Produsen TV Reuters yang berbasis di Beirut Ayat dan kameraman Ezzat Baltaji diprediksi akan tiba di Libanon pada Sabtu (26/3) pukul 14.30 waktu setempat. Pada saat itu, mereka sudah memesan taxi untuk menjemput mereka dari perbatasan. Kontak terakhir dilakukan Baltaji pada pukul 13.22 kepada rekan kerjanya di Beirut. Pada waktu itu, dia bilang, "Kami akan berangkat sekarang." Basma dan Baltaji merupakan warga negara Libanon. Mereka berangkat ke Syiria pada Kamis sore. Aksi protes massa yang dimulai sejak 10 hari lalu kian tak terbendung dan menjadi cobaan berat bagi pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al-Assad yang sudah berkuasa selama 11 tahun. Nah, kedua jurnalis itu sudah tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam. "Reuters sangat prihatin mengenai hilangnya jurnalis televisi Reuters di Syiria sejak Sabtu. Kami sudah menghubungi pemerintah Syiria dan meminta pertolongan mereka agar rekan kerja kami dapat pulang dengan selamat," jelas Reuters Editor in-Chief Stephen Adler. Pada Minggu (27/3) lalu, pemerintah Syiria mengatakan akan membantu untuk mencari dua jurnalis yang hilang itu.