Dua kali erupsi, Gunung Anak Krakatau semburkan abu tebal



KONTAN.CO.ID - LAMPUNG. Gunung Anak Krakatau meletus dua kali sejak Jumat (10/4) malam dan menyeburkan abu tebal. Latusan pertama pukul 21.58 WIB.

Rahmatullah (Rahmat), warga Pulau Sebesi yang berada 19 kilometer dari Gunung Anak Krakatau mengatakan, abu tebal ikut menyembur sejak gunung di Selat Sunda itu meletus.

Baca Juga: Dentuman berulang-ulang dini hari, warga Bogor dan Depok terbangun


“Abunya tebal, dari jam 12 malam tadi turun. Sampai di depan rumah ini masih ada abunya,” kata Rahmat saat dihubungi, Sabtu (11/4) dini hari.

Menurut Rahmat, letusan pertama terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Dentuman begitu keras hingga lokasi rumah Rahmat terasa bergetar.

Letusan kedua, kata Rahmat, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dengan asap yang lebih tinggi dari letusan pertama. Hingga pukul 3.30 WIB, kata Rahmat, letusan-letusan kecil masih terdengar.

“Tadi warga yang ada tinggal di bibir pantai langsung mengungsi. Ada peringatan tadi,” kata Rahmat.

Erupsi Gunung Anak Krakatau juga dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun twitternya:

Warga mengungsi, takut tsunami

Letusan Gunung Anak Krakatau yang sangat kuat ini membuat warga di pesisir Kalianda, Lampung Selatan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. “Warga di pesisir Kalianda langsung ngungsi ke gunung. Trauma karena tsunami kemarin,” kata Umar, warga Lampung Selatan.

Sementara itu, dari data Kementerian ESDM, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak 2 kali pada Jumat malam.

Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut. Sementara, letusan Gunung Anak Krakatau kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Doni Monardo: Butuh Kesadaran Kolektif Atasi Bencana

Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya Editor : Aprillia Ika

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Anak Krakatau Meletus 2 Kali, Abu Tebal Seperti Hujan di Pulau Sebesi".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat