Dua kejutan dari Swiss bagi pasar finansial



ZURICH. Boleh jadi, konstelasi ekonomi dunia bakal berubah. Secara tidak terduga, Swiss National Bank (SNB) memberi dua berita mengejutkan bagi pasar finansial dunia. Mengutip siara pers SNB, ada dua kado mengejutkan yang diberikan Swiss di awal 2015. 

Pertama, Swiss mencabut batas bawah nilai tukar 1,20 franc per euro, setelah tiga tahun memakai strategi tersebut agar tak terseret krisis zona euro. Kedua, SNB menurunkan bunga simpanan menjadi minus 0,75% dari sebelumnya minus 0,25% untuk menahan arus deras dana masuk karena kemerosotan euro dan rubel.

Keputusan ini dibuat sepekan sebelum Bank Sentral Eropa bertemu untuk membahas stimulus baru, termasuk pelonggaran kuantitatif, sebuah langkah yang bisa menekan franc terhadap euro. SNB memandang, kebijakan batas minimum nilai tukar telah membantu ekonomi Swiss terhindar dari fluktuasi euro sejak diberlakukan pada tahun 2011. SNB juga menangguk keuntungan dalam bentuk kelimpahan cadangan devisa. 


Mengutip Bloomberg, cadangan devisa Swiss melonjak dua  kali lipat menjadi 495,1 miliar franc per Desember 2014 dari posisi 253 miliar franc pada  Agustus 2011. "Tapi kondisi sudah berubah, kebijakan ini tidak lagi dipandang perlu," tulis SNB, Kamis (15/1). Salah satu perubahan kondisi yang dimaksud adalah penguatan dollar AS terhadap franc. 

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures menilai, kebijakan ini mencerminkan keraguan SNB bahwa kebijakan nilai tukar tidak lagi ampuh menopang pertumbuhan ekonomi. "Stimulus terbukti lebih manjur, ekonomi AS buktinya," ujar dia.  Perubahan kebijakan ini sempat mengerek nilai tukar franc dari 1,20 per euro menjadi 1.0295 per euro atau melejit 17%. Tapi, eksportir tidak sepakat dengan asumsi SNB.

Nick Hayek, CEO produsen jam Swatch menilai, penguatan franc ibarat "tsunami" bagi ekonomi Swiss. "Kebijakan ini akan membuat eksportir  kehilangan 5 miliar franc atau 0,7% PDB Swiss," ujar Mark Haefele, analis UBS kepada BBC.  

Editor: Dessy Rosalina