Dua keluarga korban Sukhoi serahkan data tambahan



JAKARTA. Dua keluarga penumpang Sukhoi Superjet 100 menyerahkan data tambahan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI). Keluarga korban yang kembali mengunjungi RS Polri, Kramat Jati, adalah keluarga Steven Kamagi.Istri Steven, Anna Kamagi menuturkan, kedatangannya untuk melengkapi data diri korban atau ante mortem (data profil sebelum terjadinya kecelakaan). Anna mengaku menyerahkan kartu identitas suaminya, berupa kartu keluarga serta kartu tanda penduduk (KTP).Selain itu, sebelumnya Anna mengaku telah menyerahkan sidik jari suaminya. "Ini cuma untuk melengkapi nanti dikasih kabar selanjutnya," jelas Anna di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (18/5).Anna mengatakan kedatangan dirinya ke rumah sakit itu atas panggilan pihak kepolisian maupun kedokteran. "Saya dipanggil. Mudah-mudahan bisa secepatnya dapat kabar," tandasnya dengan mata sembab.Sementara itu, keluarga korban lainnya yaitu putri Kapten Herman Sulaji, Dewi Citra mengaku menyerahkan data rekam gigi terbaru milik Herman Sulaji. "Data rekam gigi ini didapat dari hasil pengobatan," ungkap Dewi.Meski begitu, dirinya mengaku akan kembali lagi pada hari Senin pekan depan, guna mengurus data ante mortem lainnya, berupa sidik jari korban. "Karena terbentur libur saya baru bisa urus sidik jari yang diminta oleh pihak kepolisian hari Senin mendatang, untuk kelengkapan," tandasnya.Hingga kini, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 15 jenazah korban Sukhoi. Dengan rincian 13 WNI dan 2 WNA, di mana 5 jenazah merupakan wanita dan 10 lainnya adalah laki-laki. DVI juga berhasil mengidentifikasi 22 sidik jari dari 30 kantong janazah yang telah diterima dari tim evakuasi dan telah diidentifikasi. Meski begitu, identitas korban belum akan diungkapkan kepada publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can