JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di awal tahun masih redup. Mengutip data Bank Indonesia (BI) terbaru yang dirilis kemarin (19/1), penyaluran kredit perbankan pada minggu kedua Januari ini turun Rp 2,56 triliun menjadi Rp 1,722,32 triliun. Pada minggu pertama Januari kredit perbankan juga mengalami penurunan sebesar Rp 17,97 triliun. Artinya, dalam dua minggu ini kredit perbankan sudah mengalami penurunan sebesar Rp 20,53 triliun. Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) BI Difi A. Johansyah menuturkan, bila menghitung angka pertumbuhan, laju kredit turun 1,92% (year to date) sementara angka pertumbuhan year on year tetap meningkat 24%. Kegiatan intermediasi perbankan terindikasi kembali menurun seiring pola musiman bulan Januari," ujarnya melalui surat elektronik yang diterima KONTAN, Rabu (19/1). BI mencatat penurunan kredit pada pekan ke dua Januari bersumber dari penurunan kredit rupiah sebesar Rp 5,27 triliun. Penurunan ini terjadi pada kelompok bank swasta, perseroan, Kantor Cabang Bank Asing dan Campuran (KCBA). Pada kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengalami pertumbuhan Rp 16 miliar. Sementara penurunan tertinggi terjadi pada kelompok bank swasta Rp 2,41 triliun. Sementara kredit Valas mengalami pertumbuhan sebesar Rp 2,71 triliun. Pertumbuhan kredit valas tertinggi pada kelompok KCBA sebesar Rp 1,75 triliun. Penurunan penyaluran kredit valas hanya terjadi pada kelompok bank perseroan mencapai Rp 24 miliar. "Dengan demikian pangsa pasar kredit bank swasta 43,97% dan perseroan 35,69% dari total kredit secara umum," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dua minggu kredit bank turun Rp 20,53 triliun
JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan di awal tahun masih redup. Mengutip data Bank Indonesia (BI) terbaru yang dirilis kemarin (19/1), penyaluran kredit perbankan pada minggu kedua Januari ini turun Rp 2,56 triliun menjadi Rp 1,722,32 triliun. Pada minggu pertama Januari kredit perbankan juga mengalami penurunan sebesar Rp 17,97 triliun. Artinya, dalam dua minggu ini kredit perbankan sudah mengalami penurunan sebesar Rp 20,53 triliun. Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) BI Difi A. Johansyah menuturkan, bila menghitung angka pertumbuhan, laju kredit turun 1,92% (year to date) sementara angka pertumbuhan year on year tetap meningkat 24%. Kegiatan intermediasi perbankan terindikasi kembali menurun seiring pola musiman bulan Januari," ujarnya melalui surat elektronik yang diterima KONTAN, Rabu (19/1). BI mencatat penurunan kredit pada pekan ke dua Januari bersumber dari penurunan kredit rupiah sebesar Rp 5,27 triliun. Penurunan ini terjadi pada kelompok bank swasta, perseroan, Kantor Cabang Bank Asing dan Campuran (KCBA). Pada kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD) mengalami pertumbuhan Rp 16 miliar. Sementara penurunan tertinggi terjadi pada kelompok bank swasta Rp 2,41 triliun. Sementara kredit Valas mengalami pertumbuhan sebesar Rp 2,71 triliun. Pertumbuhan kredit valas tertinggi pada kelompok KCBA sebesar Rp 1,75 triliun. Penurunan penyaluran kredit valas hanya terjadi pada kelompok bank perseroan mencapai Rp 24 miliar. "Dengan demikian pangsa pasar kredit bank swasta 43,97% dan perseroan 35,69% dari total kredit secara umum," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News