JAKARTA. Rebutan kursi pejabat PT Pertamina semakin memanas. Ada beberapa kandidat yang bertarung memperebutkan kursi Wakil Direktur Utama Pertamina dan jabatan baru, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia. Pada Rabu (19/10), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memanggil komisaris PT Pertamina untuk membahas nama-nama tersebut di kantornya. KONTAN mendapatkan susunan organisasi baru manajemen di Pertamina. Wianda Pusponegoro Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan, penambahan direksi dalam tubuh manajemen Pertamina, sepertinya datang dari usulan komisaris Pertamina.
Dia mengatakan, belum ada kepastian siapa yang akan menjabat sebagai direksi baru. Pertamina masih menunggu pemegang saham. "Semua menunggu keputusan dari kementerian BUMN," ujar dia ke KONTAN, Rabu (19/10). Meskipun Wianda tak mau membeberkan nama-nama calon Wadirut dan Direktur Mega Proyek, KONTAN mendapatkan informasi dari internal Pertamina. Dalam informasi itu, Direktur Pemasaran Ahmad Bambang dijagokan menduduki kursi Wadirut Pertamina. Lalu posisi Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia siap ditempati Gunung Sardjono Hadi yang sekarang menjabat Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi. "Sudah ada fit and proper test buat Pak Gunung," ungkap sumber tersebut kepada KONTAN, Rabu (17/10). Sementara pengganti Direktur Pemasaran dan Presiden Direktur PHE sampai saat ini belum ditetapkan. Meski demikian, kata sumber KONTAN itu, ada juga opsi lain, yakni Syamsu Alam menjadi Wadirut Pertamina. Syamsu sekarang menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina. Jika nanti Syamsu Alam terpilih, maka posisi Direktur Hulu Pertamina, akan diberikan kepada Rony Gunawan, yang sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina EP. "Tapi masalahnya posisi Wadirut lebih ke hilir. Jadi, ya, enggak cocok, tapi namanya juga opsi-opsi, bisa saja Syamsu Alam bisa naik," ungkap dia.
Soal kapan struktur manajemen itu terbentuk, ini tergantung Menteri BUMN. Tetapi intinya usulan nama dari Komisaris Pertamina tersebut sudah disetujui oleh Menteri BUMN. "Jika sudah begini artinya, tinggal berembuk dengan menteri teknis (Menteri ESDM) yang baru," kata sumber itu lagi. Apalagi, kata dia, posisi komisaris Pertamina akan berubah karena saat itu Plt Menteri ESDM Luhut menggantikan Gubernur Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Widhyawan. "Jadi, nanti Widyawan akan diganti dengan Purbaya Yudhi Sadewa, yang kini menjabat Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kastaf Presiden," ujar dia. Sementara Ahmad Bambang malah tidak tahu soal dirinya menjadi kandidat. Adapun Syamsu Alam juga kaget. "Waduh saya baru dengar. Sebaiknya konfirmasi ke BUMN," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini