JAKARTA. PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) menyiapkan dua opsi untuk mengerek rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) anak usahanya, PT Tugu Reasuransi Indonesia. Pasalnya, perusahaan reasuransi ini tengah megap-megap dengan RBC kurang dari 120% seperti yang dipersyaratkan oleh regulator. Opsi pertama, yakni TPI selaku induk usaha Tugu Re melakukan akselerasi penambahan modal dengan mengambil saham Dana Pensiun PT Pertamina (Persero). Jika opsi ini diambil, artinya perseroan akan menjadi pengendali atau pemegang saham mayoritas Tugu Re. Opsi kedua, dengan mempertimbangkan mencari mitra strategis. “Sebetulnya, tidak ada persoalan dengan ekuitas Tugu Re yang saat ini berkisar Rp 240 miliar. Namun, dengan perkembangan bisnisnya, RBC perseroan menjadi tertekan. Kami masih mencari kajian yang tepat untuk menambah permodalan Tugu Re, bukan tidak mungkin untuk mencari mitra strategis,” imbuh Yasril Y Rasyid, Direktur Utama TPI, Senin (14/7).
Dua opsi induk mendongkrak modal Tugu Re
JAKARTA. PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) menyiapkan dua opsi untuk mengerek rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) anak usahanya, PT Tugu Reasuransi Indonesia. Pasalnya, perusahaan reasuransi ini tengah megap-megap dengan RBC kurang dari 120% seperti yang dipersyaratkan oleh regulator. Opsi pertama, yakni TPI selaku induk usaha Tugu Re melakukan akselerasi penambahan modal dengan mengambil saham Dana Pensiun PT Pertamina (Persero). Jika opsi ini diambil, artinya perseroan akan menjadi pengendali atau pemegang saham mayoritas Tugu Re. Opsi kedua, dengan mempertimbangkan mencari mitra strategis. “Sebetulnya, tidak ada persoalan dengan ekuitas Tugu Re yang saat ini berkisar Rp 240 miliar. Namun, dengan perkembangan bisnisnya, RBC perseroan menjadi tertekan. Kami masih mencari kajian yang tepat untuk menambah permodalan Tugu Re, bukan tidak mungkin untuk mencari mitra strategis,” imbuh Yasril Y Rasyid, Direktur Utama TPI, Senin (14/7).