JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mempunyai dua opsi untuk mengembangkan bisnis anak usaha, BNI Syariah. Pertama, menunggu partner strategis dari luar negeri terutama dari Timur Tengah. Sedangkan opsi kedua, melakukan penawaran saham ke publik alias initial public offering (IPO) setelah itu diikuti penguatan modal dengan melakukkan rights issue. Menurut Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budimarmo, dua opsi ini masih dikaji lebih lanjut. Terkait dengan rencana kementerian yang akan melakkan merger dengan bank syariah, Rico bilang, itu juga bisa menjadi opsi untuk meningkatkan kapasitas anak usaha syariah milik bank BUMN. “Dengan bertambahnya modal diharapkan bisa melayani nasabah lebih bagus,” ujar Rico, Kamis (4/8). Nantinya, mana opsi yang akan diambil duluan, Rico menyebut, masih akan menunggu bagaimana potensi masing-masing opsi tersebut. Namun, yang jelas menurut Rico untuk BNI Syariah penambahan modal diharapkan bisa dilakukan pada 2017.
Dua opsi menggenjot bisnis BNI Syariah
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mempunyai dua opsi untuk mengembangkan bisnis anak usaha, BNI Syariah. Pertama, menunggu partner strategis dari luar negeri terutama dari Timur Tengah. Sedangkan opsi kedua, melakukan penawaran saham ke publik alias initial public offering (IPO) setelah itu diikuti penguatan modal dengan melakukkan rights issue. Menurut Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budimarmo, dua opsi ini masih dikaji lebih lanjut. Terkait dengan rencana kementerian yang akan melakkan merger dengan bank syariah, Rico bilang, itu juga bisa menjadi opsi untuk meningkatkan kapasitas anak usaha syariah milik bank BUMN. “Dengan bertambahnya modal diharapkan bisa melayani nasabah lebih bagus,” ujar Rico, Kamis (4/8). Nantinya, mana opsi yang akan diambil duluan, Rico menyebut, masih akan menunggu bagaimana potensi masing-masing opsi tersebut. Namun, yang jelas menurut Rico untuk BNI Syariah penambahan modal diharapkan bisa dilakukan pada 2017.