Dua pekan jelang Ramadan, harga daging ayam dan telur mulai menanjak



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dua pekan menjelang bulan Ramadan harga bahan pangan mulai menanjak. Salah satunya terlihat dari kenaikan harga daging dan telur ayam terus meningkat. Saat ini harga tertinggi ayam di DKI Jakarta tembus Rp 45.000 per ekor dan harga telur mencapai Rp 26.000 per kilogram.

Mengutip Info Pangan Jakarta, Rabu (24/4) harga rata-rata daging ayam di Ibu Kota mencapai Rp 35.250 per ekor dan harga tertinggi Rp 45.000 per ekor di Pasar Pos Pengumben. Idealnya harga daging ayam per ekor di pasar dalam kondisi normal rata-rata Rp 30.000 - Rp 33.000 per ekor.

Sementara itu, harga telur ayam sudah mencapai Rp 26.000 per kilogram di Pasar Pondok Labu dan rata-rata harga telur ayam di DKI Jakarta mencapai Rp 24.138 per kilogram. Sementara harga sebelumnya berada di kisaran Rp 22.000 per kg.


Mengutip Tribunnews.com, Rabu (24/4), harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan juga sudah meroket. Saat ini rata-rata harga daging ayam mencapai RP 30.000 per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp 25.000 - Rp 27.000 per kg.

Sekarang sudah naik Rp 30 ribu per kilo, mulai kemarin naiknya. Sebelumnya itu hanya Rp 25.000 per kilogram," kata seorang penjual daging ayam, Udin (32).

Sementara harga daging ayam per ekor sudah mencapai Rp 55.000 per kg hingga Rp 60.000 per kg atau lebih tinggi dari harga di DKI Jakarta.

Sebelumnya Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, harga daging ayam dan telur masih akan meningkat pasca pemilu dan menyambut Ramadan. Hal ini dipicu kenaikan harga DOC (day old chicken) yang sudah menanjak sejak awal April 2019.

"Sekarang tren harga pangan, khususnya daging ayam dan telur sedang naik, "ujarnya, Minggu.

Ia melanjutkan, kenaikan harga pangan ini turut dipanasi tahun politik menjelang pemilu. Menurutnya, pedagang, petani dan konsumen masih terpengaruh psikologi pasar jika ada kegaduhan maka harga pangan akan naik.

Karena itu, ia meminta agar para politisi tidak membuat gaduh pemilu kali ini agar harga-harga pangan tidak melonjak karena timbulnya kekhawatiran stok pangan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli