Dua penyebab ini diprediksi akan mengerek imbal hasil SUN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) berpotensi bergerak naik pada perdagangan Rabu (12/9). Hal ini didorong oleh nilai tukar rupiah yang berpeluang melemah serta naiknya imbal hasil US Treasury.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyebut, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) pada Selasa malam masing-masing naik sebesar 24 bps ke level 2,97% dan 3,11%. Kenaikan imbal hasil US Treasury disebabkan oleh kuatnya data tenaga kerja AS.

“Data jobs opening di AS naik di bulan Juli sebesar 6,93 juta dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,82 juta,” ujarnya dalam riset, hari ini.


Harga minyak mentah dan gas alam dunia juga mendorong kenaikan imbal hasil US Treasury. Harga minyak West Texas Intermediate pada Selasa malam naik 0,75% (US$ 69,8 per barel) sedangkan harga gas alam turun 0,28% (US$ 2,83 per MMBtu). Naiknya harga minyak ditopang oleh sanksi AS terhadap Iran yang mulai berdampak pada suplai minyak global.

Potensi kenaikan imbal hasil SUN diperkuat oleh posisi nilai tukar rupiah yang masih terancam melemah hari ini. Maka dari itu, Mikail memprediksi, imbal hasil SUN akan bergerak naik di kisaran 8,5% - 9,0% pada hari ini.

Adapun seri obligasi negara yang ia rekomendasikan hari ini antara lain FR0061, FR0070, FR0071, dan FR0056.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia