JAKARTA. Ini bisa mejadi kabar buruk bagi petani karet dan industri olahan karet di dalam negeri. Dua perusahaan ban dunia, yaitu Cooper dan Continental memutuskan untuk berhenti memakai karet sebagai bahan baku ban. Hal ini dinilai mengkhawatirkan mengingat Indonesia adalah produsen karet terbesar kedua di dunia. "Di Amerika Serikat ada perusahaan ban namanya Cooper. Lalu di Jerman namanya Continental. Mereka sudah berhenti pakai karet sebagai bahan baku ban," kata Aziz Pane, Ketua Dewan Karet Indonesia, Rabu (26/8). Ia mengatakan, Cooper mengganti karet dengan rumput padang pasir di Colorado sebagai bahan baku. Sedangkan Continental menggunakan rumput dandelion Siberia untuk mengganti karet sebagai bahan baku.
Dua perusahaan ban dunia berhenti pakai karet
JAKARTA. Ini bisa mejadi kabar buruk bagi petani karet dan industri olahan karet di dalam negeri. Dua perusahaan ban dunia, yaitu Cooper dan Continental memutuskan untuk berhenti memakai karet sebagai bahan baku ban. Hal ini dinilai mengkhawatirkan mengingat Indonesia adalah produsen karet terbesar kedua di dunia. "Di Amerika Serikat ada perusahaan ban namanya Cooper. Lalu di Jerman namanya Continental. Mereka sudah berhenti pakai karet sebagai bahan baku ban," kata Aziz Pane, Ketua Dewan Karet Indonesia, Rabu (26/8). Ia mengatakan, Cooper mengganti karet dengan rumput padang pasir di Colorado sebagai bahan baku. Sedangkan Continental menggunakan rumput dandelion Siberia untuk mengganti karet sebagai bahan baku.