Dua Perusahaan Haji Isam Bakal Merger, Analis Rekomendasikan Beli Saham JARR



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berencana melakukan penggabungan usaha alias merger dengan perusahaan terafiliasi yakni PT Jhonlin Agro Lestari (JAL).

Corporate Secretary JARR Irena Cyntia mengatakan, salah satu tujuan merger tersebut adalah untuk menciptakan entitas usaha yang lebih kuat dengan efisiensi biaya.

“Sehingga, dapat mencapai sinergi dan efisiensi operasional yang lebih baik,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (22/11).


Menurut Irene, dampak dari penggabungan dua perusahaan milik pengusaha Haji Isam ini akan menciptakan skala perusahaan yang lebih besar dan lebih terintegrasi.

Baca Juga: Cetak Kinerja Solid Hingga Kuartal III-2023, Cek Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL)

“Hal ini akan menciptakan perusahaan dengan kapasitas produksi dan aset yang lebih kuat dan mampu bersaing, dengan profitabilitas yang lebih stabil,” paparnya.

Melansir keterbukaan informasi, Rabu (22/11), rencana Penggabungan Usaha antara JARR dan JAL dilatarbelakangi oleh rencana JARR untuk meningkatkan hasil produksi biodiesel. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan biodiesel dalam negeri yang ditetapkan oleh pemerintah yang kian meningkat.

Selain itu, JARR berencana untuk mengalihkan pembelian minyak kelapa sawit dengan memproduksi sendiri minyak kelapa sawit setelah rampungnya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) JARR yang ditargetkan selesai pada kuartal IV.

Sehingga, JARR memerlukan kepastian suplai Tandan Buah Segar (TBS) agar PKS dapat segera beroperasi setelah pembangunan selesai. Oleh karena itu, JARR berencana untuk melakukan Penggabungan Usaha dengan JAL.

“Penggabungan antara JARR dan JAL akan memiliki manfaat-manfaat strategis, operasional dan keuangan serta akan memberikan kesempatan untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua perusahaan, para masing-masing pemegang saham, serta seluruh pemangku kepentingan lain yang terlibat,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi.

Rancangan penggabungan usaha telah disetujui oleh dewan komisaris dari masing-masing perusahaan. Aksi korporasi tersebut pun telah memperoleh pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan (OJK).

Akan tetapi para pemegang saham belum menyepakatinya karena rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) JARR dan JAL pada Jumat (24/11).

Namun, dalam prospektus disebutkan bahwa pembelian saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham JARR yang tidak menyetujui penggabungan dan ingin menjual sahamnya akan dilakukan oleh EAS sebagai pembeli siaga.

Setiap pemegang saham JARR yang tidak setuju akan diberi kesempatan untuk menjual saham-sahamnya kepada JARR melalui Pembeli Siaga dengan harga pembelian kembali sesuai dengan Nilai Pasar Saham JARR, yaitu sebesar Rp 255 per saham.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Keluar Dari 10 Besar Market Cap BEI, Simak Rekomendasi Analis

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, JARR pada Rabu (22/11) bergerak di rentang support Rp 244 per saham dan resistance Rp 282 per saham. Pergerakan JARR menguat signifikan dan disertai dengan tingginya volume pembelian. Penguatannya pun mampu menembus MA200.

Dari sisi indikator, dengan adanya penguatan yang signifikan ini, maka MACD dan Stohastic bergerak menguat dan berada di area positif dan overbought-nya.

Herditya pun merekomendasikan speculative buy untuk JARR dengan target harga Rp 282 – Rp 302 per saham.

Pengamat pasar modal dan Founder WH Project, William Hartanto merekomendasikan beli untuk saham JARR dengan target harga Rp 300 per saham.

 
JARR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi