Dua perwakilan KB Kookmin didapuk jadi komisaris dan direktur Bank Bukopin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk mengesahkan penambahan anggota dewan komisaris dan direksi perusahaan.

Rapat yang dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Mustafa Abubakar menyatakan, agenda tersebut memutuskan untuk mengangkat Jae-Hong Park sebagai komisaris dan Jong-Hwan Han sebagai direksi perusahaan. 

Direktur Utama Bank Bukopin Eko R. Gindo mengatakan kedua nama tersebut diusulkan oleh salah satu pemegang saham baru perusahaan yakni KB Kookmin Bank.

Sekadar informasi, Jae-Hong Park yang ditunjuk sebagai Anggota Dewan Komisaris tersebut saat ini menjabat sebagai senior managing director untuk KB Kookmin Bank di global business division.

Sedangkan Jong-Hwan Han yang ditunjuk menjadi direktur ini merupakan regional head KB Kookmin Bank di Busan, Korea Selatan. Sebelumnya, Jong-Hwan Han juga memiliki pengalaman sebagai general manager risk management di KB Kookmin Bank.

Dengan keputusan tersebut, komposisi Manajemen Bank Bukopin menjadi :

Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen: Mustafa Abubakar Komisaris :Deddy SA Kodir Komisaris :M. Subhan Aksa* Komisaris : Susiwijono* Komisaris Jae-Hong Park* Komisaris Independen: Margustienny Komisaris Independen: Mulia P. Nasution Komisaris Independen: Karya Budiana

Direksi Direktur Utama: Eko Rachmansyah Gindo Direktur: Mikrowa Kirana Direktur: Adhi Brahmantya Direktur: Heri Purwanto Direktur: Rivan A Purwantono Direktur: M. Rachmat Kaimuddin* Direktur: Hari Wurianto* Direktur: Jong-Hwan Han

Eko menyebut penambahan dewan direksi dan komisaris baru perusahaan ini bakal dapat mendorong ekspansi Bukopin. Sementara itu, jajaran direksi Bukopin mengusulkan kepada dewan komisaris agar Direktur Jong-Hwan Han dapat membantu membawahi manajemen resiko dan good governance perusahaan.

"Masuknya direksi baru ini untuk memperkuat bidang risk management dan good governance," ujarnya.

Memang, usai KB Kookmin masuk sebagai pemegang saham Bank Bukopin, perusahaan berniat untuk injak gas dalam melakukan penetrasi pasar termasuk diantaranya kredit. Beberapa pasar yang akan menjadi target Bukopin ke depan antara lain menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan multinasional asal Korea Selatan yang sudah menjadi mitra KB Kookmin di negara asalnya.

"Tentu, masuknya KB Kookmin membuka segmen yang belum pernah digarap, yaitu multinational company yang berbasis di Korea. Ini belum banyak digarap bank di Indonesia. Dulu market ini di luar jangkauan Bank Bukopin, sekarang pasar itu mulai terbuka untuk kami," tambahnya.

Sebagai gambaran informasi, pada kuartal III 2018 lalu Bukopin masih mencatatkan kinerja melambat secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini terlihat dari penyaluran kredit yang menurun 5,66% secara yoy menjadi Rp 66,97 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) menyusut 20,57% menjadi Rp 73,96 triliun karena adanya perubahan komposisi dana ke low cost funding. Serta rasio kredit bermasalah yang naik dari 5,09% menjadi 5,62%.

Namun demikian, pada periode yang sama bank bersandi emiten BBKP ini berhasil membukukan laba bersih naik 63,61% yoy dari Rp 200 miliar menjadi Rp 327 miliar pada September 2018 lalu.

Hingga akhir tahun, Bank Bukopin optimis kredit bakal tumbuh di kisaran 5% sementara NPL akan ditekan ke bawah 5% pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti