JAKARTA. Dalam rangka mendorong pertumbuhan kredit konsumer hingga akhir tahun 2015, Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan kegiatan promo BNI Fleksi Days yang menjual produk kredit tanpa agunan (KTA) bagi nasabah perseroan yang memiliki rekening pembayaran gaji atau payroll. KTA ini ditujukan bagi karyawan atau pegawai dengan penghasilan tetap setiap tahun untuk berbagai kebutuhan. Melalui program BNI Fleksi Days ini, nasabah dimudahkan dalam mengajukan aplikasi KTA. Direktur Consumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, mendekati akhir program pada 30 September 2015, perseroan telah mengalami pertumbuhan permintaan KTA mencapai 40%. Gelaran promo KTA ini, membantu mendorong pertumbuhan kredit konsumer yang pada Desember 2015 ditargetkan tumbuh sebesar 7%-9%. "Kami akan melakukan review (peninjauan) terhadap program BNI Fleksi ini pada akhir September. Kemungkinan kami akan memperpanjang program ini, karena market share untuk Flexi loan based on payroll baru sebesar 20%, maka akan kami tingkatkan lagi," ujar Anggoro di Jakarta, Jumat (25/9) akhir pekan lalu.
Dua program BNI untuk pacu kredit konsumen
JAKARTA. Dalam rangka mendorong pertumbuhan kredit konsumer hingga akhir tahun 2015, Bank Negara Indonesia (BNI) meluncurkan kegiatan promo BNI Fleksi Days yang menjual produk kredit tanpa agunan (KTA) bagi nasabah perseroan yang memiliki rekening pembayaran gaji atau payroll. KTA ini ditujukan bagi karyawan atau pegawai dengan penghasilan tetap setiap tahun untuk berbagai kebutuhan. Melalui program BNI Fleksi Days ini, nasabah dimudahkan dalam mengajukan aplikasi KTA. Direktur Consumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, mendekati akhir program pada 30 September 2015, perseroan telah mengalami pertumbuhan permintaan KTA mencapai 40%. Gelaran promo KTA ini, membantu mendorong pertumbuhan kredit konsumer yang pada Desember 2015 ditargetkan tumbuh sebesar 7%-9%. "Kami akan melakukan review (peninjauan) terhadap program BNI Fleksi ini pada akhir September. Kemungkinan kami akan memperpanjang program ini, karena market share untuk Flexi loan based on payroll baru sebesar 20%, maka akan kami tingkatkan lagi," ujar Anggoro di Jakarta, Jumat (25/9) akhir pekan lalu.