Dua proyek KRAS ditargetkan selesai akhir Juli



JAKARTA. Proyek tanur metalurgi (blast furnace) berbasis batubara oleh PT Krakatau Steel Tbk segera akan uji produksi. First Blow In rencananya akan dimulai pada Oktober 2017.

Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Presiden Direktur PT Krakatau Steel mengatakan, akhir Juli ini first pushing bisa terlaksana. "Selanjutnya first blow in pada akhir Oktober dan commercial production pada Februari 2018," kata Mas Wigrantoro saat dihubungi KONTAN, Senin (3/7).

Seharusnya first blow in blast furnace ditargetkan pada akhir 2016 lalu. Tapi kemudian tertunda karena berbagai kendala hingga mundur lagi pada Maret 2017. Emiten baja pelat merah ini berharap bisa memperoleh pendapatan dari proyek ini. "Setelah first pushing sudah bisa hasilkan coke yang bisa dijual," ungkap Mas.


Hal ini seiring upaya emiten berkode dagang KRAS ini untuk memperoleh laba bersih setelah beberapa tahun terakhir merugi. Asal, tahu target laba bersih tahun ini US$ 10 juta.

Di akhir Juli ini, pabrik PT Krakatau Nippon Steel Sumikin yang akan memproduksi baja lembaran untuk industri otomotif juga ditargetkan selesai. Ini merupakan pabrik patungan Krakatau Steel dengan Nippon Steel Metal Corporations. Kapasitas produksi KNNS sendiri mencapai 500.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini