JAKARTA. Pemerintah menambahkan program pengembangan industri pesawat ke dalam proyek strategis nasional. Perusahaan aviasi pelat merah PT Dirgantara Indonesia bakal memproduksi pesawat jenis N-245, sedangkan perusahaan PT Regio Aviasi Industri (RAI) bakal menggarap produksi pesawat jenis R80. Keduanya membutuhkan dana sekitar Rp 20 triliun untuk pengembangan pesawat. PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan mencoba mengembangkan pesawat N-245. Tetapi masalah dana masih menghampiri. Irzal Rinaldi, Kepala Divisi Pemasaran PT Dirgantara Indonesia mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyelesaikan analisis engineering untuk N-245. “Tetapi bila untuk analisis detail sampai pembuatan protipe butuh dana sampai US$ 150 juta,” kata Irzal saat dihubungi KONTAN, Kamis (13/7). Menurutnya pihaknya sedang berkoordinasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk pendanaan sekaligus pemilik proyek ini. Selanjutnya bila terealisasi maka PT DI akan segera menjadi pelaksana program.
Dua proyek pesawat masuk proyek strategis nasional
JAKARTA. Pemerintah menambahkan program pengembangan industri pesawat ke dalam proyek strategis nasional. Perusahaan aviasi pelat merah PT Dirgantara Indonesia bakal memproduksi pesawat jenis N-245, sedangkan perusahaan PT Regio Aviasi Industri (RAI) bakal menggarap produksi pesawat jenis R80. Keduanya membutuhkan dana sekitar Rp 20 triliun untuk pengembangan pesawat. PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan mencoba mengembangkan pesawat N-245. Tetapi masalah dana masih menghampiri. Irzal Rinaldi, Kepala Divisi Pemasaran PT Dirgantara Indonesia mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyelesaikan analisis engineering untuk N-245. “Tetapi bila untuk analisis detail sampai pembuatan protipe butuh dana sampai US$ 150 juta,” kata Irzal saat dihubungi KONTAN, Kamis (13/7). Menurutnya pihaknya sedang berkoordinasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk pendanaan sekaligus pemilik proyek ini. Selanjutnya bila terealisasi maka PT DI akan segera menjadi pelaksana program.