KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara dan energi PT Toba Bara Sejahtera Tbk (
TOBA) memastikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1 dan PLTU Sulut-3 tetap berjalan di tengah pandemi Corona.
Corporate Secretary Toba Bara Sejahtra Pingkan Ratna Melati mengatakan, sampai saat ini target penyelesaian kedua PLTU tersebut masih belum mengalami perubahan meski sempat terganggu wabah Covid-19.
Baca Juga: Toba Bara (TOBA) ingin pertahankan kinerja positif di sisa 2020, berikut strateginya Proyek PLTU Sulbagut-1 di Gorontalo direncanakan akan selesai di akhir tahun 2020 sedangkan PLTU Sulut-3 di Sulawesi Utara ditargetkan selesai di tahun 2021 mendatang. Manajemen TOBA pun menyebut bahwa kegiatan konstruksi di kedua proyek pembangkit tersebut terus berjalan guna memenuhi target penyelesaian. “Namun, kami tetap memperhatikan protokol kesehatan terkait pencegahan Corona,” imbuh, Rabu (17/6) lalu. Terlepas dari itu, TOBA tidak menutup kemungkinan untuk mengevaluasi kembali pembangunan PLTU Sulbagut-1 dan PLTU Sulut-3 jika penyebaran Corona di Indonesia masih terus berlanjut untuk jangka waktu yang lebih lama. Lantaran ekspansi masih berlanjut, TOBA belum melakukan perubahan nilai belanja modal atau
capital expenditure (capex) di tahun ini yang dipatok sekitar US$ 150 juta-US$ 160 juta. Capex tersebut memang diperuntukkan sebagai biaya pembangunan PLTU Sulbagut-1 dan PLTU Sulut-3. “Kami sudah memiliki fasilitas pembiayaan dari bank yang akan digunakan sebagai sumber capex pembangunan kedua PLTU tersebut,” tambah Pingkan.
Baca Juga: Bisa jadi IUPK, ini harapan Vale usai 20% sahamnya diserap holding tambang BUMN Sebagai informasi, TOBA mengawal pembangunan PLTU Sulbagut-1 melalui anak usahanya PT Gorontalo Listrik Perdana. Proyek PLTU berkapasitas 2x50 megawatt (MW) tersebut sudah terikat kontrak perjanjian jual-beli tenaga listrik atau power
purchase agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada Juli 2016 dan berdurasi 25 tahun. Sementara itu, PLTU Sulut-3 yang juga berkapasitas 2x50 MW dikerjakan TOBA lewat anak usahanya PT Minahasa Cahaya Lestari. TOBA sudah menandatangani PPA dengan PLN untuk proyek tersebut pada April 2017 dan berdurasi 25 tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi