Dua Putra Utama Makmur bidik pendapatan Rp 1,3 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) naik. Sepanjang 2017, emiten ini mencatatkan pendapatan Rp 1,2 triliun, tumbuh 24% dibanding dengan pendapatan tahun 2016 yang senilai Rp 966,89 miliar. 

Tahun ini, manajemen DPUM menargetkan pendapatan tumbuh 8,4% menjadi Rp 1,3 triliun. Demi memenuhi target tersebut, DPUM mulai menggeser fokus bisnisnya dari perikanan (fishery) ke barang konsumer (consumer goods).

Sekretaris Perusahaan DPUM Denny Yuniarto menyebutkan, manajemen akan fokus memperbesar porsi ekspor dan pengembangan produk. "Tahun lalu, kami adalah leading fisheries company di Indonesia. Sekarang kami akan mengubah posisi, bukan hanya skala Indonesia, tapi menjadi skala dunia," kata Denny, Rabu (24/1).


Untuk mewujudkan target itu, DPUM akan menyasar pasar baru di segmen value added product dan premium. Sebelumnya, DPUM banyak bertransaksi jual-beli (trading) ikan. Perlahan, porsi ini akan dikurangi dan menambah variasi produk berupa udang dan cumi, baik dalam bentuk utuh maupun potong.

Adapun produk value added yang mulai diproduksi adalah produk breaded, seperti tempura, ebi fry dan ebi fitter. Di klasifikasi premium, DPUM memiliki produk cumi bernama pineapple cuttlefish.  

Melalui perubahan segmen produk tersebut, lini bisnis DPUM perlahan bergeser dari bisnis perikanan ke barang konsumer. Denny menyebutkan, perubahan segmen bisnis ini dilakukan mengingat pasar di level value added product dan premium product lebih stabil. DPUM juga telah menyiapkan infrastruktur penunjang pengembangan produk tersebut.

Saat ini, DPUM memiliki pabrik di Pati, Jawa Tengah, yang mencakup lima divisi plant dan cold storage. Kelima plant tersebut digunakan untuk produksi udang, cumi, sashimi, cooked product dan value added product.

"Di setiap plant ada mesin kanal berkapasitas 500 kg per jam. Kami rencanakan kapasitas produksi 100 ton per hari. Sekarang utilisasi 60%," ujar Denny. Sementara itu, cold storage DPUM saat ini berkapasitas 25.000 ton.

DPUM juga memperkuat pasar ekspor. Tahun lalu, DPUM mengekspor produknya ke sembilan negara. Pasar terbesar adalah Jepang yang mencapai 70% dari total ekspor. Tahun ini, DPUM juga mulai mengekspor ke Afrika Selatan dengan porsi 4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati