KONTAN.CO.ID - PRODUK tembakau alternatif terus digunakan untuk mengurangi angka perokok di Inggris. Baru-baru ini, dua rumah sakit di bawah National Health Service (NHS) di Midlands masing-masing membuka toko elektrik demi mendorong masyarakat berhenti merokok. Dilansir dari
The Telegraph, Jumat (12/7), Rumah Sakit Umum Sandwell di West Bromwich dan Rumah Sakit di Kota Birmingham, keduanya membuka toko rokok elektrik yang dijalankan oleh Ecigwizard. Toko-toko tersebut pun sudah mulai menjual kepada pasien dan pengunjung. Adapun produk-produk yang ditawarkan seperti Jubbly Bubbly dan Wizard’s’s Leaf.
Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan yang lebih luas untuk membuat lingkungan bebas asap rokok. Pemerintah Inggris telah menyusun rencana yang bertujuan untuk menghilangkan aktivitas merokok di Inggris pada 2030 mendatang. Kini, ruangan khusus merokok bagi perokok konvensional, dialihkan untuk pengguna rokok elektrik. Dan, di setiap kawasan larangan merokok dipantau oleh penjaga keamanan dan kamera pengawas. Jika ada masyarakat yang tertangkap merokok, mereka akan dikenakan denda 50 poundsterling. Namun bagi pengguna rokok elektrik, mereka tetap diperbolehkan saat berada di luar ruangan, selama jauh dari pintu. Dr David Carruthers, Direktur Medis, mengatakan Dewan Trust dan pemimpin klinik memiliki pandangan yang sama. “Merokok itu membunuh. Mengingat kebenaran yang sederhana itu, kami tidak dapat lagi mendukung merokok di tempat kami. Bahkan di tempat penampungan atau mobil,” tegas dia. Pihaknya, David meneruskan, meminta pasien dan pengunjung mengikuti perubahan aturan tersebut. “Berhenti merokok menghemat uang Anda dan menyelamatkan kesehatan. Tidak ada lagi perokok pasif di tempat kami yang merupakan kebutuhan bagi kesehatan masyarakat,” katanya. Joe Lucas, Kepala Ritel Ecigwizard mengatakan, pihaknya sangat senang dengan pembukaan dua toko elektrik di Sandwell dan RS Kota Birmingham. Menurutnya, adanya dua toko tersebut dalam rangka mendukung program bebas asap rokok. “Kami tidak menawarkan sebagai alternatif untuk merokok, tapi sebagai cara untuk membantu orang mengurangi atau berhenti,” kata dia. Direktur Asosiasi Industri Vaping Inggris John Dunne menambahkan, pembukaan dua toko rokok elektrik itu sejalan dengan tujuan pemerintah yang ingin Inggris bebas asap rokok pada 2030 mendatang.
“Kita akan membutuhkan lebih banyak orang, organisasi, dan institusi untuk mengambil langkah progresif dan berani menuju vaping. Sama seperti yang ada di Sandwell dan Birmingham NHS Trust,” ujarnya. Menurut John, jika rokok elektrik masih disamakan dengan rokok konvensional dalam regulasi, maka justru akan merugikan masyarakat. “Kebijakan pelarangan yang memperlakukan cara yang sama seperti merokok hanya terus membuat orang terekspos terhadap bahaya tembakau. Masyarakat berisiko kehilangan hadiah kesehatan besar-besaran yang diwakili oleh vaping,” tutup dia. Kini, jumlah orang dewasa yang menggunakan rokok elektrik telah meningkat 70% hanya dalam dua tahun. Adapun angka merokok telah mencapai rekor terendah. Angka terbaru menunjukkan hampir 15% orang dewasa di Inggris masih perokok.
Editor: Yudho Winarto