Dua Saham Blue Chip Baru Ini Diprediksi Bakal Cuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berubah mulai Februari 2023. Dari saham blue chip baru, analis prediksi dua saham yang layak dikoleksi.

Sejumlah saham masuk kategori blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode Februari-Juli 2023. Perubahan saham blue chip di BEI ini merupakan kebijakan rutin secara periodik.

Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya.


Mengutip MNC Sekuritas, saham blue chip memiliki beberapa karakteristik. Salah satunya adalah memiliki kapitalisasi besar. Nilai kapitalisasi suatu perusahaan mampu mencapai nilai triliunan rupiah. Besarnya kapitalisasi pasar ini mampu membuat investor sulit dalam memanipulasi harga.

Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.

BEI telah menyusun ulang penghuni indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2023. Dalam evaluasi mayor ini ada pergantian enam saham blue chip

Adapun keenam penghuni baru saham blue chip itu meliputi ACES, AKRA, ESSA, SCMA, SIDO dan SRTG. Saham-saham blue chip itu berhasil mendepak posisi BFIN, ERAA, HMSP, MNCN dan WIKA

Baca Juga: Ini Pilihan Saham Buat Trading dan Investasi dalam Rekomendasi Saham Hari Ini

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai memang keenam saham itu layak untuk masuk indeks paling likuid di pasar modal Indonesia ini karena telah sesuai dengan kriteria yang ada. 

"Dan secara prospek bisnis juga berpotensi terus melanjutkan pertumbuhan yang baik setidaknya sampai semester satu 2023 ini," jelas dia kepada Kontan, Kamis (26/1).

Sentimen positif masuknya keenam saham blue chip itu bisa langsung dicermati langsung. Hingga akhir Kamis (26/1), harga saham blue chip ACES, AKRA, ESSA, SCMA, SIDO dan SRTG kompak ditutup menguat.

Harga saham ACES ditutup menanjak 8% ke level Rp 486, AKRA naik 4,70% menuju Rp 1.400. Harga saham ESSA melonjak 4,10% ke Rp 1.015, SCMA meningkat 5,45% ke Rp 232. Harga saham SIDO naik 4,76% ke Rp 770 dan SRTG meningkat 3,35% ke Rp 2.470.

Cheril bilang kenaikan harga saham blue chip tersebut merupakan respon positif dari pelaku pasar. Sentimen lainnya yang bakal membanjiri keenam penghuni anyar itu adalah tingkat likuiditas yang makin deras. 

"Selain itu juga likuiditasnya akan semakin baik karena akan menjadi pilihan bagi investor besar dan manajer investasi," lanjut dia.

Dari jajaran penghuni baru saham blue chip di LQ45, Cheril menilai SIDO dan SCMA yang paling menarik. Dia merekomendasikan beli saham SIDO dengan target Rp 850 dan beli SMCA di target harga Rp 270. 

Itulah rekomendasi saham blue chip baru periode Februari-Juli 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham blue chip di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto