KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat masyarakat terhadap motor listrik semakin besar pada tahun 2024 ini. Tren ini diprediksi bakal berdampak positif terhadap saham emiten motor listrik. Bahkan, harga salah satu saham tersebut termasuk receh. Harga saham terkait motor listrik ini di level 200-an. Merujuk situs Sisapira, terdapat 11.563 unit motor listrik bersubsidi yang tersalurkan kepada konsumen hingga Minggu (21/4). Angka ini sedikit melampaui capaian penyaluran motor listrik bersubsidi sepanjang 2023 lalu yakni 11.532 unit.
Tahun ini, pemerintah tetap memberikan subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit. Kuota subsidi motor listrik tahun ini sebanyak 50.000 unit dengan anggaran Rp 350 miliar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan terkait kenaikan penjualan motor listrik artinya apa yang ditawarkan oleh pemerintah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Sehingga menurutnya hal tersebut mulai mendorong adanya peralihan dari motor konvensional menjadi motor listrik, meskipun masih secara perlahan. "Paradigma motor listrik dan konvensional juga masih menjadi salah satu hal yang dilema, khususnya terkait dengan harga jualnya nanti," jelasnya.
Baca Juga: Kredit Kendaraan Bermotor Sejumlah Perbankan Meningkat pada Kuartal I-2024 Menurutnya jika berbicara dampak mana yang lebih besar, tentu harus kembali memperhatikan, sepeda motor listrik mana yang paling banyak digunakan dan dijual oleh dari masing masing emiten. "Karena saat ini, sudah cukup banyak varian yang dijual dengan berbagai merek yang ada," ucapnya. Maximilianus menilai sejauh ini secara prospek jangka menengah dan panjang untuk emiten kendaraan listrik memang masih sangat baik. Meski begitu menurutnya masih dibutuhkan kesabaran dalam membangun paradigma baru, infrastruktur yang menunjukkan keseriusan dari pemerintah, serta insentif yang diberikan agar dapat memberikan ruang yang lebih besar bagi masyarakat untuk mulai mencoba kendaraan motor listrik. "Oleh sebab itu, semakin banyak masyarakat yang mengadopsi motor listrik, secara perlahan tapi pasti hal tersebut akan merubah paradigma masyarakat untuk mulai mencoba menggunakan motor listrik," kata Maximilianus. Maximilianus menambahkan hal ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun secara prospek sejauh ini masih positif karena saat ini juga mulai hadir beragam kendaraan mobil listrik yang mulai menjadi pilihan bagi masyarakat. Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menyebutkan dampak kinerja untuk emiten motor listrik cukup bagus karena hal tersebut dapat meningkatkan volume penjualan pada emiten motor listrik. Mengingat adanya pelonggaran syarat pembelian produk tersebut dari pemerintah serta cairnya dana subsidi pada bulan Maret lalu. "Hal ini menjadi katalis positif untuk mencetak laba di tahun 2024 ini," ucapnya. Vicky melihat prospek emiten motor listrik di tahun ini cukup cerah. Hal itu dilihat dari adanya sentimen positif serta bantuan dari pemerintah yang dapat mendorong penjualan motor listrik di Indonesia. "Sehingga berpotensi pendapatan bertumbuh serta laba yang positif bertumbuh," jelasnya. Terkait saham, Vicky merekomendasikan untuk
trading buy pada merekomendasikan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dengan target harga Rp 262,
buy on weakness pada PT. Indika Energy Tbk. (INDY) dengan target harga Rp 1.515 per saham. Sedangkan Maximilianus merekomendasikan untuk
buy pada saham PT. Indika Energy Tbk. (INDY) dengan target harga Rp 2.150 per saham.
Pada perdagangan Rabu 24 April 2024, harga saham TOBA ditutup di level 248, naik 2 poin atau 0,81% dibandingkan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun, harga saham TOBA terakumulasi melemah 66 poin atau 21,02%.
Di bisnis motor listrik, TOBA bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendirikan anak usaha PT Energi Kreasi Bersama (Electrum). Pada November 2023 lalu, Electrum meluncurkan motor listrik H5 yang digunakan mitra Gojek. INDY melalui Ilectra Motor Group meluncurkan motor listrik ALVA Cervo. Motor listrik ini sudah dijual ke masyarakat umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto