SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik untuk kali pertama dalam empat hari terakhir siang ini (19/6). Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Juli naik sebesar 57 sen menjadi US$ 106,54 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 12.40 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 106,51 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak sempat turun 39 sen menjadi US$ 105,97 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 11 Juni lalu. Pergerakan harga minyak dunia saat ini masih dibayangi oleh data penurunan cadangan minyak AS. Berdasarkan data yang dirilis oleh Energi Information Administration, cadangan minyak AS turun sebanyak 579.000 barel pada pekan lalu. Sentimen lainnya adalah pecahnya pertempuran antara pasukan militer Irak dengan kelompok militan di kota Baghdad bagian Utara. Pihak militan saat ini tengah berupaya untuk mengambil alih kilang minyak utama Irak di Baiji. "Pasar minyak mensinyalkan kepada kita betapa pentingnya posisi Irak. Kecemasan akan terpangkasnya suplai minyak mendongkrak harga minyak," jelas Jonathan Barratt, chief investment officer Ayers Alliance Securities di Sydney. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus naik 38 sen atau 0,3% menjadi US$ 114,64 per barel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dua sentimen ini kembali mengerek harga emas hitam
SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik untuk kali pertama dalam empat hari terakhir siang ini (19/6). Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Juli naik sebesar 57 sen menjadi US$ 106,54 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 12.40 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 106,51 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak sempat turun 39 sen menjadi US$ 105,97 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 11 Juni lalu. Pergerakan harga minyak dunia saat ini masih dibayangi oleh data penurunan cadangan minyak AS. Berdasarkan data yang dirilis oleh Energi Information Administration, cadangan minyak AS turun sebanyak 579.000 barel pada pekan lalu. Sentimen lainnya adalah pecahnya pertempuran antara pasukan militer Irak dengan kelompok militan di kota Baghdad bagian Utara. Pihak militan saat ini tengah berupaya untuk mengambil alih kilang minyak utama Irak di Baiji. "Pasar minyak mensinyalkan kepada kita betapa pentingnya posisi Irak. Kecemasan akan terpangkasnya suplai minyak mendongkrak harga minyak," jelas Jonathan Barratt, chief investment officer Ayers Alliance Securities di Sydney. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus naik 38 sen atau 0,3% menjadi US$ 114,64 per barel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News