JAKARTA. Penantian hasil rapat bulanan bank sentral AS Federal Reserve (FOMC) sebenarnya bisa mengangkat rupiah terhadap dollar AS. Tapi, tekanan dari pasar eksternal masih besar dan menggerus kekuatan rupiah. Di pasar spot, Selasa (26/4) valuasi rupiah terkikis 0,05% ke level Rp 13.205 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah justru terangkat 0,15% ke level Rp 13.215 per dollar AS. “Karena sebenarnya dari sisi antisipasi FOMC justru menguntungkan rupiah akibat posisi USD yang tidak prima,” kata Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.
Dua sisi mata pedang FOMC bagi rupiah
JAKARTA. Penantian hasil rapat bulanan bank sentral AS Federal Reserve (FOMC) sebenarnya bisa mengangkat rupiah terhadap dollar AS. Tapi, tekanan dari pasar eksternal masih besar dan menggerus kekuatan rupiah. Di pasar spot, Selasa (26/4) valuasi rupiah terkikis 0,05% ke level Rp 13.205 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Berbeda, di kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah justru terangkat 0,15% ke level Rp 13.215 per dollar AS. “Karena sebenarnya dari sisi antisipasi FOMC justru menguntungkan rupiah akibat posisi USD yang tidak prima,” kata Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.