Dua strategi Lenovo genjot penjualan di Indonesia



JAKARTA. Tahun ini, Lenovo, perusahaan pembuat ponsel asal China menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 150% di pasar domestik. Untuk itu, Lenovo menyiapkan dua strategi untuk meraih target tersebut.

Strategi pertama adalah, meningkatkan branding awareness dengan memperkuat segmen high end (premium). Strategi kedua adalah meningkatkan pangsa pasar dengan menaikkan penjualan segmen middle low (menengah ke bawah).

"Ada dua fokus kami. Secara value dan volume. Value dengan memperkuat brand Lenovo melalui produk high end kami yaitu seri Vibe. Volume guna mendongkrak market share melalui A series," kata Agus Sugiharto, MIDH Business Head Lenovo Indonesia, Selasa (25/3).


Agus berujar, seri Vibe adalah hasil peleburan dari seri P dan seri K. Sehingga tahun ini tak ada seri P dan seri K. Alasannya, agar Lenovo bisa lebih fokus menggarap pasar segmen premium yang secara industri pangsa pasarnya hanya sebesar 5%-8%.

Dia bilang, dengan fokus pada segmen premium, pertumbuhan penjualan ponselnya tahun ini bisa mencapai 150%. "Tahun lalu dibanding 2012 pertumbuhannya sebesar 300%. Pertumbuhannya tinggi karena 2012 kami baru mulai dan pada 2013 kami agresif. Tahun 2014 ini dibanding 2013 targetnya 1,5 kali lipat atau 150%," ujarnya.

Meski akan fokus di segmen premium. Namun, kontribusi pendapatan Lenovo yang terbesar masih berasal dari segmen menengah bawah, yaitu A series yang berkontribusi 60%. Sementara, S series untuk segmen menengah atas mencapai 35% dan Vibe series untuk segmen premium mencapai 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri