Dua wartawan tewas, Gedung Putih desak Libia berikan perlindungan



MISRATA. Dua jurnalis foto yang merupakan pembuat film nominasi Oscar terbunuh di Libia. Keduanya adalah Tim Hetherington dan fotografer Getty Chris Hondros. Mereka tewas terkena ledakan granat akibat konflik politik yang terjadi di negara Muammar Khaddafi.

"Suasana saat itu tenang, kami berusaha menjauh. Namun kemudian mortir mendarat dan kami mendengar ledakan," kata fotografer Spanyol, Guillermo Cervera.

Dokter mengatakan bahwa Hetherington meninggal karena mengalami cedera otak. Tak lama berselang, Getty Images merilis pernyataan yang mengatakan Hondros telah meninggal karena luka-luka yang terdapat di sekujur tubuhnya.


Kilas balik saja, Hetherington, memenangkan World Press Photo of the Year pada 2007. Sedangkan, Hondros terbiasa bertugas di daerah konflik di antaranya adalah Kosovo, Angola, Sierra Leone, Lebanon, Afghanistan, Kashmir, Tepi Barat, Irak dan Liberia. Ia menerima beberapa penghargaan termasuk medali emas Robert Capa tahun 2005. Karyanya di Liberia mendapat nominasi Pulitzer Prize.

Menanggapi hal ini, komite perlindungan wartawan yang berbasis di New York mendesak agar pemerintah Libia bisa melindungi wartawan yang bertugas saat konflik.

Desakan yang serupa juga datang dari Washington. Sekretaris pers Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Libia dan semua pemerintah di seluruh dunia harus menentukan langkah agar bisa melindungi wartawan.

Editor: