Duah! Harga tembaga makin suram



TOKYO. Penurunan harga tembaga agaknya masih terus terjadi. Penurunan harga tembaga itu sudah memasuki hari kesembilan, penurunan terpanjang sejak Januari 1996.

Penurunan harga tembaga terjadi setelah data manufaktur China melambat dan mengalahkan proyeksi analis sebelumnya. Harga tembaga tersengat data China, karena negara itu merupakan konsumen tembaga terbesar dunia.

Tak hanya tembaga, harga aluminium juga mendekati level terendah selama empat tahun.


Untuk tembaga pengiriman tiga bulan ke depan di London Metal Exchange turun 0,4% menjadi US$ 7.035 per metrik ton dan berada di US$ 7045 per ton pada pukul 10:31 waktu di Tokyo, Senin (3/2).

Logam yang digunakan untuk kabel dan pipa itu sudah turun sebesar 4% selama Januari, penurunan terbesar sejak Juni dan memperpanjang penurunan harga tembaga yang mencatat penurunan 7,2% selama tahun 2013 .

Sebagaimana diketahui, indeks manufaktur di China turun menjadi 50,5 di Januari dari  posisi Desember di angka 51. "Tembaga merupakan isyarat pertumbuhan ekonomi China,” kata Hiroyuki Kikukawa, general manager penelitian Nihon Unicom Inc kepada Bloomberg di Tokyo .

Kontrak tembaga untuk pengiriman Maret di Comex di New York turun 0,1% menjadi US$ 3,1955 per pon. Harga tembaga pengiriman April di Shanghai Futures Exchange turun 0,2% menjadi 50.950 yuan (US$ 8.405 ) per ton di 30 Januari. Pasar di China ditutup sampai 6 Februari karena liburan Tahun Baru Imlek.

Sementara itu, harga aluminium di London tak tidak berubah pada posisi US$ 1.706 per ton, setelah menyentuh US$ 1,698.25 pada 31 Januari lalu, level terendah sejak Juli 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri