JAKARTA. Setelah melakukan right issue senilai Rp 1,50 triliun awal tahun ini, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) belum berencana menambah porsi saham publiknya yang saat ini sebesar 2,1%. Bank milik investor asal Malaysia ini justru tengah merencanakan melakukan dual listing perusahaan induknya."Daripada tambah saham, lebih baik menarik induk CIMB supaya listing di sini. Kalau ada perusahaan asing yang listing di sini kan bagus untuk pasar modal kita," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid, Kamis, (17/2).BNGA sudah membicarakan rencana dual listing tersebut dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Hanya saja, upaya menuju ke sana masih harus menunggu aturan tentang apakah harus menggunakan auditor dan akuntan asing atau lokal."Bapepam-LK pada intinya mendukung. Kita masih menunggu. Mudah-mudahan bisa secepatnya," ujar Arwin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dual listing induk, BNGA masih tunggu aturan auditor
JAKARTA. Setelah melakukan right issue senilai Rp 1,50 triliun awal tahun ini, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) belum berencana menambah porsi saham publiknya yang saat ini sebesar 2,1%. Bank milik investor asal Malaysia ini justru tengah merencanakan melakukan dual listing perusahaan induknya."Daripada tambah saham, lebih baik menarik induk CIMB supaya listing di sini. Kalau ada perusahaan asing yang listing di sini kan bagus untuk pasar modal kita," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid, Kamis, (17/2).BNGA sudah membicarakan rencana dual listing tersebut dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Hanya saja, upaya menuju ke sana masih harus menunggu aturan tentang apakah harus menggunakan auditor dan akuntan asing atau lokal."Bapepam-LK pada intinya mendukung. Kita masih menunggu. Mudah-mudahan bisa secepatnya," ujar Arwin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News