KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/BEIJING. Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS) Cui Tiankai mengatakan, Beijing siap melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan Washington. Hal itu dikatakan untuk merespon ketidakpastian kelanjutan perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut. Mengutip Reuters, Rabu (22/5), Cui saat berbicara kepada Fox News Channel mengatakan bahwa Beijing masih terbuka untuk pembicaraan. “Tiongkok tetap siap untuk melanjutkan pembicaraan kami dengan kolega Amerika kami untuk mencapai kesimpulan. Pintu kami masih terbuka, ”kata Cui, Selasa. Ia melanjutkan kebuntuan pembicaraan saat ini terjadi karena pihak AS sering berubah pikiran terhadap apa yang sudah disepakati untuk mengakhiri perselisihan perdagangan A.S-China.
Menurut Cui bukan China yang memutar haluan balik terhadap kesepakatan, melainkan negosiator AS lah yang tiba-tiba mundur dari beberapa kesepakatan sebelumnya. Padahal kesepakatan tersebut telah disetujui secara tentatif selama setahun pembicaraan dagang terakhir ini. "Sangat jelas bahwa pihak AS yang lebih dari satu kali berubah pikiran dalam semalam dan melanggar kesepakatan tentatif yang telah dicapai," kata Cui. Ia mengatakan padahal China masih berkomitmen untuk melakukan apa pun yang telah mereka setujui untuk dilakukan. "Tetapi pihak AS-lah yang sering berubah pikiran," tuturnya. Cui menambahkan bahwa pembatasan AS terhadap Huawei yang dilakukan tanpa dasar dan bukti dapat merusak fungsi normal pasar. “Semua orang tahu Huawei adalah perusahaan swasta. Itu hanya perusahaan swasta China ”kata Cui. "Jadi semua tindakan yang diambil terhadap Huawei bermotivasi politik,"terangnya. Pada Juni 2018, Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengadakan negosiasi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He terkait tawaran China untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS sekitar US$ 70 miliar dolar. Tetapi Presiden AS Donald Trump tidak menerima tawaran itu, malah Trump memilih mulai mengenakan tarif pada barang-barang China. Minggu ini, Presiden China Xi Jinping meminta jajarannya untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang yang baru (a new Long March). Hal itu ia katakan untuk membangkitkan semangat patriotik dalam diri anggota Partai Komunis. Xi tidak menyebut perkataannya itu ada hubungan langsung dengan perang perdagangan, tetapi analis pasar keuangan menafsirkan pernyataannya sebagai tanda bahwa Beijing sedang bersiap-siap untuk perselisihan yang berkepanjangan dengan Washington. Perusahaan AS hadapi pembalasan Kadin Amerika di China, mengutip hasil survei baru-baru ini, mengatakan bahwa anggota mereka menghadapi peningkatan hambatan di China. Sebagai contoh seperti inspeksi pemerintah, bea cukai yang lebih lambat dan persetujuan yang lebih lambat untuk perizinan dan aplikasi lain.