Duduk terlalu lama meningkatkan risiko terkena kanker & serangan jantung



KONTAN.CO.ID - Orang yang duduk terlalu lama berisiko terkena kanker, penyakit jantung, dan kematian. Mereka disarankan untuk beraktivitas untuk meningkatkan kualitas kesehatan.  

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti American Cancer Society menemukan hubungan antara duduk dengan tingkat kesehatan.

Hasil penemuan mereka menyebutkan bahwa seseorang yang melakukan aktivitas fisik lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang hanya duduk diam. Mengutip situs American Cancer Society, termasuk aktivitas ringan di antaranya adalah jalan santai, memancing, bermain kriket, mencuci, menyetrika, dan berbelanja ke pasar.


Baca Juga: Ini olahraga yang dianjurkan untuk pasien kanker

Para peneliti menemukan adanya hubungan antara melakukan aktivitas fisik dengan usia kehidupan seseorang. Selain itu, seseorang yang melakukan lebih banyak aktivitas fisik tingkat kesehatannya menjadi lebih baik. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine pada 25 Maret 2019 lalu.

Banyak penelitian menyatakan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan penurunan resiko penyakit kanker, serangan jantung, dan kematian. Para peneliti menunjukkan seseorang yang duduk terlalu lama, meski berolahraga beresiko terkena penyakit dan meninggal. Hasil penelitian ini mendesak American Cancer Society untuk mempelajari efek mengganti waktu duduk dengan aktivitas (ringan, sedang, dan tinggi).

Baca Juga: Ada 13 jenis kanker paling umum, bisa deteksi sejak dini

Sekedar info, contoh aktivitas sedang adalah berjalan dan menari. Sedangkan, contoh aktivitas tinggi adalah jogging, lari, dan bermain bola.   

Penelitian ini mengikutsertakan sekitar 38.000 laki-laki dan 55.000 perempuan dalam Cancer Prevention Study-II Nutrition Cohort yang dilakukan tahun 1999-2014.

Kelompok paling tidak aktif (melakukan aktivitas sedang sampai tinggi selama 17 menit atau kurang per hati) menggantikan durasi duduk 30 menit per hari dengan melakukan aktivitas ringan menurunkan 14% resiko kematian selama periode penelitian. Sedangkan, menggantikan durasi duduk selama 30 menit per hari dengan melakukan aktivitas sedang hingga tinggi dapat menurunkan resiko kematian hingga 45%.

Baca Juga: Ini Alasan Penderita Kanker Lebih Memilih Berobat di Singapura

Namun, para peneliti tidak melihat efek apapun terhadap kelompok yang menggantikan durasi duduk 38 menit per hari dengan melakukan olahraga ringan.    

Kesimpulannya, mengganti waktu duduk dengan melakukan aktivitas ringan dapat memperpanjang usia orang dewasa dan orang tua. Erika Dees Punia, Lead Author of the Study and Post Doctoral Fellow at the American Cancer Society menyarankan orang dewasa yang malas harus lebih rajin melakukan aktivitas di waktu luang (saat bekerja ataupun melakukan pekerjaan rumah).

Baca Juga: Setiap bulan ada 1.000 pasien Indonesia berobat ke RS Mount Elizabeth Singapura  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati