KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengakui bahwa ada skenario menduetkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang. "Suaranya, infonya sudah ada, tetapi belum final, masih harus duduk bareng bersama lagi," kata Mardani saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta, Sabtu (17/9/2022). Ia mengatakan, komunikasi antara PKS dengan Demokrat dan Nasdem sudah sangat dekat, meski PKS tetap membuka pintu dengan partai lain. Adapun Anies merupakan salah satu nama yang masuk dalam daftar kandidat calon presiden hasil rapat pimpinan nasional Partai Nasdem pada Juni 2022.
Baca Juga: Pemilu 2024, Jokowi: Ini Muncul Lagi Jadi Wapres. Itu dari Siapa? Mardani pun mengakui, mayoritas kader PKS juga menginginkan agar Anies menjadi calon presiden yang diusung oleh partainya. Ia juga menilai Anies dan AHY merupakan sosok yang baik. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa aspek elektabilitas juga harus diperhatikan dalam menentukan pasangan yang akan diusung. "Kalau bahasa saya, pilpres itu tiga kolam suara kan, kolam Jawa Barat, Jateng, Jatim. Mas Anies Jabar kuat, Jateng-Jatim harus ada yang (kuat). Makanya uslnya kalau Mas Anies ya cari yang Jateng-Jatim, Mas AHY kan Pacitan juga tuh, Jatim, bisa juga," ujar Mardani. Karena membutuhkan sosok yang kuat di Jawa Timur, Mardani pun menyebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu sosok yang masuk radar PKS untuk dicalonkan dalam Pemilu 2024. Akan tetapi, ia menegaskan, perbincangan mengenai calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung masih cair. "Karena gini, kitanya mau, Bu Khofifahnya enggak mau, Bu Khofifahnya mau, salah satu partai dari kitanya enggak mau, jadi perlahan," kata Mardani. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, peluang Demokrat menduetkan Anies dan AHY sangat terbuka. Menurut Umam, hal itu tercermin dari pernyataan AHY yang menyebut Demokrat bakal mengusung calon presiden dan wakil presiden yang mempresentasikan perbaikan dan perubahan. “Sebab narasi perubahan dan perbaikan hanya bisa direpresentasikan oleh kekuatan politik yang berbeda dengan rezim kekuasaan saat ini,” ujar Umam. Umam berpandangan, Demokrat bakal condong mengusung Anies karena sama-sama memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Anies Baswedan: Silakan Menilai Saya Berdasarkan Kenyataan “Sudah jamak diketahui Anies merupakan tokoh yang dianggap berbeda dari arus besar kekuasaan Istana saat ini,” ujar Umam. “Karena itu pasangan Anies-AHY berpeluang menjadi simbol perlawanan terhadap arus besar kekuasaan, dengan mengusung narasi perubahan dan perbaikan,” kata dia.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan pun mengakui Anies merupakan salah satu tokoh yang masuk radar untuk dicalonkan sebagai presiden oleh Demokrat. "Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY. Tapi, ini masih taraf finalisasi,” kata Syarief. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Soal Skenario Duet Anies-AHY, PKS: Infonya Ada, tapi Belum Final" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto