KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kepemilikan saham PT Bank Art Indonesia Tbk (ARTO) berubah lagi. Dalam pengumuman perusahaan terbaru, tanggal 13 April 2020, manajemen Bank Arto menyebut ada informasi perubahan pemegang saham tertentu. Masih dalam pengumuman yang sama, manajemen bank dengan kode saham ARTO ini menyebut, kepemilikan saham PT Metamorphosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Ltd (WTT) bertambah, pasca aksi korpoorasi penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 1,34 triliun. Mereka tetap menjadi pemegang saham pengendali Bank Artos pasca rights issue. Bedanya, kepemilkan mereka bertambah jumbo.
Pasalnya, dalam HMETD itu, PT Metamorphosis membeli 3.633.225.000 saham ARTO dengan harga Rp 139 per saham. Nilai ini setara dengan 29,05% saham ARTO. Transaksi pembelian saham ini dilakukan pada tanggal 2 April 2020. Pasca transaksi pembelian saham tersebut, Metamorphosis yang merupakan perusahaan bankir kawakan Jerry NG ini mengempit 66,7% saham Bank Arto. Adapun Wealth Track yang merupakan perubahan investasi pemilik Northstar Patrick Waluyo juga mengalami perubahan. Dalam pengumuman manajemen Bank Artos disebutkan bahwa Wealth Track Technology Limited telah melakukan pembelian saham sebagai bagian dai pelaksanaan right issue sebesar 1.288.275.00 saham dengan harga Rp 139 per saham. Nilai ini setara dengan kepemilikan 10,3% saham ARTO. Dengan begitu,pasca transaksi rights issue, Wealh Track menguasi saham ARTO sebanyak 23,65%. Kepemilikan ini jelas bertambah jumbo. Pasalnya, merujuk data KSEI atas kepemilikan saham di atas 5%, pada 8 April 2020, Methaporphosis tercatat memiliki 38,02% saham dari akhir t 2019 sebesar 37,65% di akhir 2019. Adapun Wealth Track memegang saham ARTO 13,85% dari sebelumnya 13,35%. Selain mereka ada nama-nama baru yakni Jetway Wealth Management dengan kepemilikan saham ARTO sebanyak 5,08% saham, lalu ada Ephesus United Corp sebanyak 5% saham, Akta Asset Ltd sebanyak 5,06% saham, serta Qilora Investments Ltd dengan kepemilikan saham ARTO sebesar 5,11% Jetway adalah salah satu investor Digital Katalis Pte Ltd (DKatalis), perusahaan yang ada di belakang platform teknologi jasa keuangan Gojek yang berkantor pusat di Singapura. Adapun DKatalis dalam dokumen ACRA juga dimiliki oleh Jerry NG. Adapun Epsus, Akta Asset, Qilora adalah perusaan investasi yang disebut-sebut sebagai kendaraan investasi dari Patrick Waluyo. Dan teka-teki pembeli siaga atas rights issue ARTo kini terjawab Jerry NG dan Patrick menguasai saham mayoritas ARTO,
Dengan pengumuman terbarunya, 13 April, kepemilikan saham Metaphorphosis, perusahaan milik Jerry NG di ARTO menjadi 66,7% dari sebelumnya 38,02% , sedang Patric Waluyo lewat Wealth Track menjadi 23,75% dari sebelumnya hanya 13,35%. Ini artinnya,keduanya kini mengempit 90,45% saham ARTO. Sampai penutupan perdagangan siang,harga saham ARTO Rp 825 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana