KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melalui saluran email telah menyampaikan data untuk memperkuat penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan kartel/monopoli CPO/minyak goreng. Dalam penyampaian data tersebut, MAKI melaporkan 9 perusahaan ke KPPU. Laporan ini menyusul langka dan mahalnya minyak goreng di Indonesia dalam 3 bulan terakhir. "9 Perusahaan besar ekportir CPO ke luar negeri secara besar-besaran dengan modus dugaan tidak membayar Pajak Pertambaham Nilai ( PPN ) sebesar 10% dari fasilitas Pusat Logistik Berikat di Pulau Sumatra," ujar Koordinator Boyamin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/4).
Baca Juga: KPPU Sebut Butuh Satu Alat Bukti Lagi Sebelum Kasus Minyak Goreng Naik ke Persidangan Menurut Boyamin, 1 perusahaan asing selaku pembeli CPO dari terduga 9 perusahaan besar ekportir dengan transaksi Rp 1,1 triliun. Adapun data 9 perusahaan ekportir CPO yang dilaporkan MAKI karena diduga tidak membayar PPN 10% tersebut adalah: 1. PT. P A 2. PT. E P 3. PT. P I 4. PT. B A 5. PT. I T 6. PT. N L 7. PT. T J 8. PT. M S 9. PT. S P Boyamin bilang, data perusahaan asing pembeli CPO yang diduga berasal dari 9 Perusahaan penjual CPO yang diduga tidak membayar PPN 10% yakni Perusahaan VODF PTE.LTD berbasis di negara tetangga Asia Tenggara.