KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejaksaan Agung telah menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana menjadi tersangka terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas persetujuan ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya. Analis menilai kasus ini dinilai tidak mempengaruhi pergerakan emiten CPO. Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, munculnya kasus dugaan korupsi ini belum memiliki dampak signifikan apapun terhadap emiten CPO. Hal itu salah satunya tercermin masih ada beberapa emiten CPO yang menguat. Misalkan, pada perdagangan hari ini Kami (21/4), harga sejumlah saham CPO masih menguat. Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 4,43% menuju Rp 12.975 per saham. Harga saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 0,69% ke Rp 1.460 per saham, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menguat 3,17% ke level Rp 650 per saham dan PT Pinago Utama Tbk (PNGO) naik 1,01% ke posisi Rp 1.500 per saham.
Dugaan Korupsi Ekspor CPO Tak Mengganggu Pergerakan Saham Emiten CPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejaksaan Agung telah menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana menjadi tersangka terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas persetujuan ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya. Analis menilai kasus ini dinilai tidak mempengaruhi pergerakan emiten CPO. Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, munculnya kasus dugaan korupsi ini belum memiliki dampak signifikan apapun terhadap emiten CPO. Hal itu salah satunya tercermin masih ada beberapa emiten CPO yang menguat. Misalkan, pada perdagangan hari ini Kami (21/4), harga sejumlah saham CPO masih menguat. Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 4,43% menuju Rp 12.975 per saham. Harga saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 0,69% ke Rp 1.460 per saham, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menguat 3,17% ke level Rp 650 per saham dan PT Pinago Utama Tbk (PNGO) naik 1,01% ke posisi Rp 1.500 per saham.