JAKARTA. Presiden Joko Widodo dianggap kembali melanggar janji-janji kampanyenya pada Pemilu Presiden 2014 karena memilih anggota-anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dari orang-orang partai politik. Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan bahwa pada pilpres lalu, Jokowi sudah berulang kali berjanji untuk tidak bagi-bagi kursi. Namun, nyatanya praktik bagi-bagi kursi terus terulang baik saat pemilihan menteri, kepala-kepala lembaga negara, hingga anggota Wantimpres. "Bagi-bagi kursi, penghormatan pada warga senior di parpol. Hal ini mempertegas ketidakberhasilan Jokowi menjaga komitmen dan janji dia selama kampanye," ujar Hendri kepada Kompas.com, Senin (19/1).
Duh, ada aroma bagi-bagi kursi untuk Wantimpres
JAKARTA. Presiden Joko Widodo dianggap kembali melanggar janji-janji kampanyenya pada Pemilu Presiden 2014 karena memilih anggota-anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dari orang-orang partai politik. Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan bahwa pada pilpres lalu, Jokowi sudah berulang kali berjanji untuk tidak bagi-bagi kursi. Namun, nyatanya praktik bagi-bagi kursi terus terulang baik saat pemilihan menteri, kepala-kepala lembaga negara, hingga anggota Wantimpres. "Bagi-bagi kursi, penghormatan pada warga senior di parpol. Hal ini mempertegas ketidakberhasilan Jokowi menjaga komitmen dan janji dia selama kampanye," ujar Hendri kepada Kompas.com, Senin (19/1).