JAKARTA. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya harus terus memutar otak untuk membiayai proyek infrastrukturnya. Meskipun telah berusaha untuk meningkatkan anggaran infrastruktur melalui upaya penghematan subsidi BBM, tapi nyatanya upaya tersebut belum sepenuhnya mampu menutupi kekurangan anggaran proyek infrastruktur di 2015 nanti. Pasalnya, meskipun kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah kemarin berhasil menghemat anggaran negara sampai dengan Rp 100 triliun, upaya tersebut ternyata belum mampu menutupi kekurangan anggaran untuk infrastruktur. Deddy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, kekurangan tersebut diakibatkan oleh dua faktor. Pertama, besarnya kekurangan atau gap anggaran infrastruktur tahun 2015. Deddy mengatakan bahwa pada tahun 2015 kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur strategis dan prioritas pemerintah, seperti; pembangunan sembilan waduk, jaringan irigasi seluas 37 ribu hektare, pengendalian banjir sepanjang 475 kilometer, pembangunan jalur kereta api sepanjang 101 kilometer dan pengembangan delapan bandara mencapai Rp 236, 6 triliun.
Duh, anggaran infrastruktur 2015 kurang Rp 85,7 T
JAKARTA. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya harus terus memutar otak untuk membiayai proyek infrastrukturnya. Meskipun telah berusaha untuk meningkatkan anggaran infrastruktur melalui upaya penghematan subsidi BBM, tapi nyatanya upaya tersebut belum sepenuhnya mampu menutupi kekurangan anggaran proyek infrastruktur di 2015 nanti. Pasalnya, meskipun kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah kemarin berhasil menghemat anggaran negara sampai dengan Rp 100 triliun, upaya tersebut ternyata belum mampu menutupi kekurangan anggaran untuk infrastruktur. Deddy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan, kekurangan tersebut diakibatkan oleh dua faktor. Pertama, besarnya kekurangan atau gap anggaran infrastruktur tahun 2015. Deddy mengatakan bahwa pada tahun 2015 kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur strategis dan prioritas pemerintah, seperti; pembangunan sembilan waduk, jaringan irigasi seluas 37 ribu hektare, pengendalian banjir sepanjang 475 kilometer, pembangunan jalur kereta api sepanjang 101 kilometer dan pengembangan delapan bandara mencapai Rp 236, 6 triliun.