Duh, China beri sinyal pelambatan ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencetak kinerja industri yang tinggi, kali ini, indeks manajer pembelian (purchasing manager's index/PMI) China bulan Oktober yang rilis hari ini Selasa (31/10) berada di level 51,6. Angka ini terkoreksi dari pencapaian September di level 52,4.

Sedangkan PMI non-manufaktur China yang rilis pada hari yang sama juga menunjukkan penurunan pada bulan Oktober di 54,3. Pada bulan sebelumnya, indeks ini bertengger di level 55,4.

Melansir berita The Wall Street Journal, pemerintah menyatakan pelambatan ini diakibatkan adanya periode libur Golden Week yang menganggu kegiatan produksi dan menahan aliran pesanan. Namun sejumlah ekonom menyatakan biaya pinjaman dan memudarnya dorongan pemerintah pada pertumbuhan ekonomi mulai membebani kegiatan bisnis.


Aktivitas ekonomi yang mendingin menyebabkan angka investasi menjadi lebih rendah. Hal ini merupakan respon terhadap pertumbuhan kredit yang lamban. Tambah lagi kurangnya dukungan fiskal dari pemerintah.

"Padahal, bank sentral telah menyuntikkan dana untuk memelihara stabilitas likuiditas. Namun investor sepertinya tidak memperhatikan hal tersebut," kata Tommy Xie, ekonomo OCBC pada Wall Street Journal.

Di sisi lain, Ekonom Capital Economics China, Julian Evans-Pritchard menjelaskan pada Reuters bahwa ada juga gangguan aktivitas di area industri China. Hal ini terkait pembatasan produksi baja yang pada November mendatang bakal lebih ketat seiring pangkas produksi pada di 28 kota di China utara diminta demi mengurangi emisi.

Padahal, dalam sembilan bulan pertama tahun 2017, pertumbuhan ekonomi China tercatat meroket 6,9% akibat pulihnya sektor industri dan manufaktur.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie