Duh, daya tampung air di Indonesia hanya setingkat di atas Ethiopia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya tampung air di Indonesia jika dibandingkan jumlah penduduk masih tertinggal. Wajar saja, pemerintah gencar membangun bendungan dan embung untuk meningkatkan kapasitas daya tampung air. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi menjelaskan, saat ini, rasio jumlah air yang ditampung berbanding jumlah penduduk di Indonesia  baru mencapai 50 m3 per kapita per tahun. Ditargetkan, tahun 2030 akan naik menjadi 120 m3 per kapita per tahun.

Dalam jumlah air yang bisa ditampung, posisi Indonesia saat ini berada satu tingkat di atas Ethiopia yang memiliki rasio jumlah air tampung sebanyak 38 m3 per kapita per tahun.


Dibanding negara tetangga, masih jauh di bawah. Thailand misalnya, yang memiliki rasio hingga 1.200 m3 per kapita per tahun. 

Adapun Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan pada periode 2015-2019. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga menargetkan pembangunan 1.088 embung di berbagai wilayah di Indonesia. 

"Penyelesaian 65 bendungan pada tahun 2023 akan meningkatkan separuh target, sehingga masih diperlukan pembangunan bendungan lagi,” jelas Hari dikutip melalui siaran pers, Kamis (18/10).

Yang terbaru, pemerintah akan memulai pembangunan tiga bendungan baru, yakni Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan, Bendungan Bener di Provinsi Jawa Tengah dan Bendungan Sidan di Provinsi Bali. Kontrak ketiga bendungan tersebut memiliki nilai sebesar Rp 8,44 triliun yang telah ditandatangani pada Selasa (16/10).

Nilai kontrak masing-masing pembangunan bendungan, yakni Bendungan Tiga Dihaji senilai Rp 3,82 triliun dengan kapasitas tampung 104,83 juta m3, Bendungan Bener senilai Rp 3,79 triliun dengan kapasitas 90,39 juta m3 dan Bendungan Sidan senilai Rp 830 miliar dengan kapasitas 3,8 juta m3.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia