JAKARTA. Impor minyak seakan menjadi momok bagi pemerintah Indonesia. Meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sudah naik pada Juni 2013 lalu, tetap saja konsumsi BBM tetap tinggi. Berdasarkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2013 dari Bank Indonesia (BI) yang diumumkan Rabu (13/11) menunjukkan, nilai impor minyak triwulan III mencapai nilai US$ 10,668 miliar atau naik 11,86% dari periode sebelumnya sebesar US$ 9,537 miliar. Kenaikan nilai impor itu tak seimbang dengan kenaikan ekspor minyak Indonesia yang tercatat di triwulan II 2013 senilai US$ 4,812 di triwulan III 2013. Nilai ekspor minyak ini naik dari kuartal sebelumnya sebanyak, US$ 4,243 miliar.
Duh! Defisit transaksi migas kian besar
JAKARTA. Impor minyak seakan menjadi momok bagi pemerintah Indonesia. Meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sudah naik pada Juni 2013 lalu, tetap saja konsumsi BBM tetap tinggi. Berdasarkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2013 dari Bank Indonesia (BI) yang diumumkan Rabu (13/11) menunjukkan, nilai impor minyak triwulan III mencapai nilai US$ 10,668 miliar atau naik 11,86% dari periode sebelumnya sebesar US$ 9,537 miliar. Kenaikan nilai impor itu tak seimbang dengan kenaikan ekspor minyak Indonesia yang tercatat di triwulan II 2013 senilai US$ 4,812 di triwulan III 2013. Nilai ekspor minyak ini naik dari kuartal sebelumnya sebanyak, US$ 4,243 miliar.