Duh, Google dituduh menguntit pengguna Android secara diam-diam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Google kembali diterpa masalah. Baru-baru ini, seorang Jaksa Agung negara bagian Arizona, Amerika Serikat (AS), menuntut raksasa mesin pencari itu atas dugaan praktik pengumpulan data yang tidak wajar. 

Menurut Jaksa Agung Mark Brnovich, Google secara sengaja merekam data lokasi pengguna yang tersimpan di ponsel Android mereka. 

Baca Juga: Masyarakat mengerem belanja, nilai penjualan marketplace pada April 2020 turun

Menurutnya, perekaman data lokasi tersebut tetap dilakukan meski fitur riwayat pelacakan (Location History) dimatikan.  Data lokasi yang dikumpulkan itu, lanjut Brnovich, lantas dipakai untuk kepentingan bisnis, seperti iklan tanpa sepengetahuan pengguna. 

"Google mengumpulkan informasi rinci tentang penggunanya, termasuk lokasi fisik pengguna, untuk kepentingan iklan," klaim Brnovich. 

Meski demikian, tidak disebutkan berapa nilai gugatan yang dilayangkan Brnovich terhadap Google ini. 

Kecurigaan Brnovich berawal dari sebuah laporan Associated Press (AP) yang dirilis pada 2018 lalu. Laporan tersebut mengklaim bahwa Google ketahuan merekam data lokasi penggunanya, meski fitur yang berkaitan dengan aktivitas tersebut dimatikan. 

Baca Juga: Redmi 10X dan Redmi 10X Pro berkemampuan 5G, harga mulai Rp 3 jutaan

Salah mengartikan layanan  Merespon tuduhan tersebut, juru bicara Google, Jose Castaneda, mengatakan bahwa Brnovich kemungkinan salah mengartikan layanan yang disediakan oleh Google. "Jaksa Agung dan pihak terkait yang terlibat dalam gugatan ini tampaknya telah menyalahartikan layanan kami," ujar Jose. 

Editor: Tendi Mahadi