Duh, harga emas melorot untuk hari ke-10!



SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia kembali turun hari ini (22/7). Dengan demikian, penurunan harga emas sudah berlangsung selama 10 hari berturut-turut, yang merupakan penurunan dengan periode terlama sejak 1996.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10.34 waktu Singapura, harga kontrak emas di Comex New Yoek turun 0,7% menjadi US$ 1.095 per troy ounce. Pada Senin (20/7) lalu, harga si kuning ini sempat anjlok ke level terendah dalam lima tahun terakhir menjadi US$ 1.080 per troy ounce.

Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun sebesar 0,9% menjadi US$ 1.093,90 per troy ounce.


Penurunan harga emas disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah prediksi Jeffrey Currie, head of commodities research Goldman Sachs Group Inc mengenai harga emas yang akan terus tertekan hingga berada di bawah US$ 1.000 untuk pertama kalinya sejak 2009.

Selain itu, penurunan harga emas juga diprediksi oleh Georgette Boele dari ABN Amro Bank NV dan Robin Bhar dari Societe Generale AG.

Proyeksi tersebut didasari oleh spekulasi Amerika Serikat akan segera menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini. Hal itu yang menyebabkan pesona emas kian memudar.

Selain itu, tingkat kepemilikan emas China yang lebih rendah dari prediksi analis juga menjadi faktor lain yang menekan harga emas. Terakhir, harga emas kian tak berdaya seiring penguatan dollar AS.

"Harga emas mulai stabil dan akan mengalami konsolidasi sebelum pertemuan the Fed pada pekan depan. Ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi akan terus memberatkan emas," jelas tim analis Citic Futures, termasuk Hou Jun dalam risetnya baru-baru ini.

Catatan saja, bank sentral AS dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada 28-29 Juli 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie