JAKARTA. Kenaikan harga gas industri jelas berpengaruh pada laju bisnis industri makanan dan minuman, khususnya pemakai gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Maklum, perusahaan gas negara ini memang sedang menaikkan harga jual gas dengan alasan harga hulunya juga naik. Akibatnya, pebisnis makanan pun terpaksa mengerek harga jual produk mereka. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, kenaikan harga gas PGN yang mencapai 55% akan memicu kenaikan biaya produksi yang cukup besar. "Kalau dihitung, kenaikan harga gas PGN ini bisa memicu kenaikan biaya produksi sebesar 7,5%," katanya, kemarin. Imbasnya harga jual produk makanan dipastikan ikut naik. Kenaikan harga produk makanan dan minuman ini bisa mencapai 7,5% sesuai dengan kenaikan biaya produksi. Menurut Adhi, komponen energi memakan porsi yang cukup besar. Yakni antara 10%-15% terhadap total beban biaya produksi.
Duh! Harga makanan dan minuman bakal naik
JAKARTA. Kenaikan harga gas industri jelas berpengaruh pada laju bisnis industri makanan dan minuman, khususnya pemakai gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Maklum, perusahaan gas negara ini memang sedang menaikkan harga jual gas dengan alasan harga hulunya juga naik. Akibatnya, pebisnis makanan pun terpaksa mengerek harga jual produk mereka. Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, kenaikan harga gas PGN yang mencapai 55% akan memicu kenaikan biaya produksi yang cukup besar. "Kalau dihitung, kenaikan harga gas PGN ini bisa memicu kenaikan biaya produksi sebesar 7,5%," katanya, kemarin. Imbasnya harga jual produk makanan dipastikan ikut naik. Kenaikan harga produk makanan dan minuman ini bisa mencapai 7,5% sesuai dengan kenaikan biaya produksi. Menurut Adhi, komponen energi memakan porsi yang cukup besar. Yakni antara 10%-15% terhadap total beban biaya produksi.