KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga minyak goreng melambung tinggi pasca pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET). Meski banyak pasokan di pasar, harga minyak goreng masih terus naik belakangan ini. Sebelumnya, Menteri Perdagangan M. Lutfi menjanjikan harga minyak goreng akan mulai turun setelah pasokan normal. Namun sejauh ini, belum ada tanda-tanda penurunan harga minyak goreng. Menjelang bulan Ramadhan, harga minyak goreng kemasan masih menguras dompet. Namun, pemerintah masih memberikan subsidi bagi minyak goreng curah. Disisi lain, setelah pasokan kembali normal, harga minyak goreng kemasan mulai turun.
Seperti diketahui, pemerintah merombak total kebijakan terkait minyak goreng sawit curah, dari semula berbasis perdagangan menjadi kebijakan berbasis industri. Ini dilakukan karena kebijakan minyak goreng sawit curah berbasis perdagangan dinilai tidak efektif menjaga pasokan dan harga bagi masyarakat, pelaku usaha mikro, dan usaha kecil. Berdasarkan data hargapangan.id secara rata-rata nasional, harga minyak goreng curah di pasar tradisional pada Selasa (22/3/2022), turun Rp 250 menjadi Rp 19.200 per kg. Harga minyak goreng kemasan merek premiun juga turun Rp 300 menjadi Rp 24.300 per kg, dan untuk merek sederhana turun Rp 500 menjadi Rp 23.600 per kg. Sementara itu, di pasar modern, harga minyak goreng curah dibandrol seharga Rp 14.500 per kg atau naik Rp 150. Sedangkan harga minyak goreng kemasan premium naik Rp 450 menjadi Rp 16.000 per kg, dan untuk kemasan sederhana tetap Rp 15.800 per kg. Mengutip situs Kementerian Perdagangan (Kemendag), terjadi kenaikan harga yang signifikan pada minyak goreng dalam sepekan. Jika dibandingkan dengan tanggal 14 Maret 2022, harga minyak goreng curah mengalami kenaikan 11,8 persen dari Rp 16.000 per liter menjadi Rp 17.900 per liter. Kenaikan juga terjadi pada minyak goreng kemasan sederhana dalam sepekan, dari Rp 16.500 per liter menjadi Rp 21.800 per liter atau naik 32,12 persen. Harga minyak goreng kemasan premium juga mengalami kenaikan 37,36 persen dari Rp 18.200 menjadi Rp 25.000 per liter. Jika ditelaah lebih dalam, beberapa kota besar di tanah air juga mengalami kenaikan harga minyak goreng menjelang bulan suci Ramadhan. Di DKI Jakarta misalnya, minyak goreng curah mengalami kenaikan 3,6 persen dalam sepekan, dari Rp 16.300 per liter menjadi Rp 16.900 per liter. Kenaikan harga juga terjadi pada minyak goreng kemasan sederhana dari Rp 14.800 per liter menjadi Rp 19.000 per liter, atau naik 28,3 persen. Untuk kemasan premium di DKI Jakarta dalam sepekan melejit 20,5 persen dari Rp 18.500 per liter menjadi Rp 22.300 per liter. Di Sumatera Utara, harga minyak curah dibandrol seharga Rp 17.400 per liter atau naik 16,7 persen dibanding pekan lalu Rp 14.900 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan sederhana dipatok seharga Rp 21.800 atau melonjak 32,9 persen dari sebelumnya Rp 16.400. Sementara minyak goreng kemasan premium menjadi Rp 21.900 per liter setelah pekan lalu bertengger di Rp 17.900 per liter, atau naik 22,3 persen.
Di Jawa Barat, harga minyak goreng meroket hingga 46,1 persen untuk kemasan premium, dari Rp 16.300 per liter pada pekan lalu, jadi Rp 23.800. Sementara untuk kemasan sederhana mengalami kenaikan 18,4 persen, dari Rp 16.300 per liter menjadi Rp 19.300 per liter. Pun demikian dengan minyak goreng curah yang naik 7,2 persen dari Rp 16.500 per liter menjadi Rp 17.700 per liter. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Cek Harga Minyak Goreng Jelang Ramadhan", Penulis : Kiki Safitri Editor : Yoga Sukmana Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto