JAKARTA. Walaupun Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membuka impor produk cabai, namun ternyata realisasinya sangat sulit. Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan mengatakan, saat ini tidak banyak negara produsen cabai spesifik seperti yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Kurangnya suplai kebutuhan produk hortikultura seperti cabai ini menurut Lutfi lebih ke arah siklus masa panen tanamam. "Impor tidak ada, penggantinya hanya dari Myanmar untuk cabai rawit," kata Lutfi, Jumat (6/6). Lutfi bilang, saat musim panen tiba harga produk hortikultura dapat anjlok, sementara bila sedang tidak panen harga akan membumbung tinggi. Lutif mencontohkan, harga cabai untuk saat ini berada dikisaran Rp 18.000 per kilogram (kg), sementara enam minggu lalu sempat melonjak hingga Rp 90.000 per kg.
Duh, impor cabai tahun ini sangat susah
JAKARTA. Walaupun Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membuka impor produk cabai, namun ternyata realisasinya sangat sulit. Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan mengatakan, saat ini tidak banyak negara produsen cabai spesifik seperti yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Kurangnya suplai kebutuhan produk hortikultura seperti cabai ini menurut Lutfi lebih ke arah siklus masa panen tanamam. "Impor tidak ada, penggantinya hanya dari Myanmar untuk cabai rawit," kata Lutfi, Jumat (6/6). Lutfi bilang, saat musim panen tiba harga produk hortikultura dapat anjlok, sementara bila sedang tidak panen harga akan membumbung tinggi. Lutif mencontohkan, harga cabai untuk saat ini berada dikisaran Rp 18.000 per kilogram (kg), sementara enam minggu lalu sempat melonjak hingga Rp 90.000 per kg.